Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Terakhir, Banjir Luapan Sungai Cikapundung Rendam 1.000 Rumah di Kampung Cijagra Bandung

Kompas.com - 05/12/2022, 22:00 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah 10 tahun hidup berdampingan dengan banjir.

Ketika musim hujam datang, air kiriman Kota Bandung yang mengalir di sungai Cikapundung dipastikan meluap dan merendam kampung tersebut.

Seorang warga Kampung Cijagra mengatakan, kampungnya sudah direndam banjir selama empat hari terakhir karena hujan yang terus mengguyur Kabupaten Bandung.

"Wah kalau ngomongin tahun mah, sudah lebih dari 10 tahun. Ini sudah empat hari belum surut, abisnya hujan terus-terusan," kata Uus Ruhendi (55) Ketua RT 07 ditemui, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Menengok Kampung Mujiah Karawang, Dikepung Sungai Cibeet hingga Jadi Langganan Banjir

Uus mengatakan, banjir melanda dua RW, yakni RW 09 dan RW 10. Diperkirakan ada sekitar 1.000 rumah terendam luapan sungai Cikapundung.

Selama hidup di Kampung Cijagra, Uus menyebut tahun 2016 merupakan banjir terparah. Saat itu, ketinggian air mencapai 2 meter. Untuk banjir saat ini, ketinggian air mencapai 1,5 meter.

"Semalam mungkin bisa sampai 2 meter, sekarang udah surut 30 sentimeter tapi kan hujan di Kota masih turun, pasti ini (air) naik lagi," tambahnya.

Meski sudah berhari-hari tidak surut, hingga kini belum ada perhatian dari pihak Desa Bojongsoang, pun dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"BPBD belum ada yang turun dari Desa juga belum ada, saya udah hubungi pihak Desa tapi belum ada yang kontrol sama sekali," kata dia.

Mengungsi di atap

Sejauh ini, kata Uus, masyarakat Kampung Cijagra tidak memiliki lokasi pengungsian. Dulu, lanjut dia, lokasi pengungsian berada di pinggir jalan, namun sekarang sudah tidak digunakan lagi, lantaran sudah dipakai pencucian mobil.

Demi menghindari banjir yang terus meningkat, kebanyakan warga yang tidak memiliki lantai dua mengungsi ke para (atap rumah).

"Kebanyakan warga mengungsi di para rumah, sekalipun berbahaya tapi gimana lagi. Kalau ada tenda dari BPBD, baru memungkinkan kita bisa mengungsi," ungkapnya.

Tak hanya itu, warga merasa khawatir dengan banjir yang terus naik, pasalnya warga khawatir air akan membuat korslet listrik.

Baca juga: 189 Rumah di Karawang Terendam Banjir hingga 1,5 Meter akibat Sungai Citarum dan Cibeet Meluap

"Sempat listrik dimatikan, karena pernah banyak yang terkena sengatan listrik," tuturnya.

Pemerintah, kata dia, sudah menyiapkan beberapa kantung air di beberapa titik, namun, kantung air tersebut kerap tak kuat menampung air luapan Sungai Cikapundung.

Uus mengungkapkan, surutnya banjir di Kampung Cijagra masih belum bisa diprediksi, lantaran aliran sungai Cikapundung keram mengendap terhalang lajur aliran sungai Citarum.

"Sudah ada rencana mau di luruskan dari Ciatel ke Citarum, tapi belum terealisasi. Kami minta diperhatikan, selama ini gak respon sama sekali. Jangan kaya waktu pengennya aja datang dan tidak kenal waktu," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tanah Longsor Hantam Rumah Warga di Puncak Bogor, 4 Orang Terluka

Tanah Longsor Hantam Rumah Warga di Puncak Bogor, 4 Orang Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 30 November 2023: Berawan hingga Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 30 November 2023: Berawan hingga Hujan Petir

Bandung
Pompa Pengendali Banjir di Wilayah Bojongkulur Bogor Mulai Disiagakan

Pompa Pengendali Banjir di Wilayah Bojongkulur Bogor Mulai Disiagakan

Bandung
Transportasi Umum di Bandung Raya, Sudahkah Menjawab Kebutuhan Masyarakat?

Transportasi Umum di Bandung Raya, Sudahkah Menjawab Kebutuhan Masyarakat?

Bandung
Cerita Gunung Pinang asal Banten dan Pesan Moral

Cerita Gunung Pinang asal Banten dan Pesan Moral

Bandung
Kampanye di Bandung, Anies Ungkap Kurangnya Perhatian Pemerintah soal Sampah

Kampanye di Bandung, Anies Ungkap Kurangnya Perhatian Pemerintah soal Sampah

Bandung
Jumlah Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Ditambah Jadi 45 Kali Sehari

Jumlah Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Ditambah Jadi 45 Kali Sehari

Bandung
Protes UMP Jabar 2024, Buruh di Karawang 'Lumpuhkan' Jalan Raya Klari

Protes UMP Jabar 2024, Buruh di Karawang "Lumpuhkan" Jalan Raya Klari

Bandung
Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Anies Minta Integritas Operator Diperhatikan

Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Anies Minta Integritas Operator Diperhatikan

Bandung
Kenangan Anies di Bandung, Pernah Digerebek Saat Masih Jadi Mahasiswa

Kenangan Anies di Bandung, Pernah Digerebek Saat Masih Jadi Mahasiswa

Bandung
Pria di Bogor Hanyut Saat Membuat Konten di Sungai Cigamea

Pria di Bogor Hanyut Saat Membuat Konten di Sungai Cigamea

Bandung
Pabrik Penggilingan Padi di Kuningan Kemalingan, Beras 4 Ton Raib

Pabrik Penggilingan Padi di Kuningan Kemalingan, Beras 4 Ton Raib

Bandung
Ribuan Buruh Bandung Barat Jalan Kaki ke Gedung Sate, Tuntut Pj Gubernur Naikkan Upah Sesuai Rekomendasi Daerah

Ribuan Buruh Bandung Barat Jalan Kaki ke Gedung Sate, Tuntut Pj Gubernur Naikkan Upah Sesuai Rekomendasi Daerah

Bandung
Pemda Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah, Diserbu Warga

Pemda Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah, Diserbu Warga

Bandung
Harga Tiket dan Jadwal: DAMRI Stasiun Rangkasbitung-Pantai Sawarna PP

Harga Tiket dan Jadwal: DAMRI Stasiun Rangkasbitung-Pantai Sawarna PP

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com