KOMPAS.com - KA Argo Parahyangan adalah layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk relasi Bandung-Jakarta PP.
Layanan KA Argo Parahyangan membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan ekonomi premium.
Baca juga: Jadwal dan Tarif KA Argo Parahyangan Luxury Bandung-Jakarta PP
Nama KA Argo Parahyangan berasal dari dua kata yaitu Argo yang berarti gunung dan Parahyangan (priangan atau preanger) yakni wilayah budaya dan pegunungan di Provinsi Jawa Barat.
Sebagai kereta api yang menjadi legenda di rute Bandung-Jakarta, ternyata KA Argo Parahyangan memiliki sejarah panjang sejak pertama kali diluncurkan.
Baca juga: Plus Minus KA Argo Parahyangan Vs Kereta Cepat, Pilih Mana?
Dirangkum dari laman kai.id dan pemberitaan Kompas.com, berikut rangkuman sejarah KA Argo Parahyangan.
Baca juga: Rencana Hapus KA Argo Parahyangan saat Kereta Cepat Beroperasi Masih Dibahas
Sebelum menjadi KA Argo Parahyangan, kereta ini pertama kali diluncurkan dengan nama KA Parahyangan pada 31 Juli 1971.
KA Parahyangan membawa rangkaian gerbong kelas eksekutif dan bisnis dengan relasi Bandung-Jakarta PP.
Layanan KA Parahyangan saat itu menjadi primadona bagi masyarakat yang harus bepergian menuju Jakarta maupun Bandung.
Selain karena waktu tempuhnya hanya sekitar dua jam saja, harga tiket KA Parahyangan saat itu juga sangat terjangkau, yaitu berada di kisaran Rp 35.000-Rp 45.000 per penumpang.
Namun popularitas KA Parahyangan sempat memudar akibat pengoperasian jalan tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang (Cipularang).
KA Parahyangan mengatasinya dengan menerapkan diskon tarif sejak 7 Maret 2008, namun strategi ini tetap tidak dapat meningkatkan okupansi.
Pada akhirnya layanan KA Parahyangan dihentikan pada 27 April 2010 setelah 39 tahun beroperasi.
Kala itu masyarakat pengguna setia KA Parahyangan berduyun-duyun menaiki kereta ini demi bisa bernostalgia sebelum layanannya resmi dihentikan.
Menjawab kekecewaan masyarakat atas berakhirnya masa layanan KA Parahyangan, maka pada 27 April 2010 juga diresmikan pula KA Argo Parahyangan.
KA Argo Parahyangan menggabungkan eks layanan KA Parahyangan dan KA Argo Gede.
Dalam sehari, KA Argo Parahyangan melayani tujuh jadwal reguler dan dua jadwal fakultatif.
Jadwalnya pun diatur sedemikian rupa, disesuaikan juga dengan jadwal KA Parahyangan yang telah berjalan sebelumnya.
Saat itu, KA Argo Parahyangan terdiri dari 4 gerbong kelas eksekutif dan 1-2 gerbong kelas bisnis dalam satu rangkaian.
Animo masyarakat yang kian meningkat terhadap layanan KA Argo Parahyangan membuat PT.KAI pada 1 Maret 2018 melakukan penambahan 4 perjalanan.
Selain itu, rangkaian keretanya juga diganti menggunakan armada baru dengan gerbong berkapasitas 400 tempat duduk per rangkaian berbodi stainless steel yang lebih tahan karat dan cat striping yang minimalis.
Selain kapasitas dan tampilan luar, interior kereta juga disesuaikan dengan kurisu dengan sandaran kaki, lampu tidur dan baca, meja mini yang bisa dilipat di sandaran tangan, serta bagasi kabin dengan pembatas untuk tiap-tiap penumpang.
Selain itu, toilet KA Argo Parahyangan juga disesuaikan dengan menggunakan kloset duduk.
Peningkatan layanan kembali dilakukan PT.KAI untuk memanjakan penumpang setia dengan menghadirkan layanan KA Argo Parahyangan Excellence.
KA Argo Parahyangan Excellence resmi diluncurkan pada 1 Oktober 2019 dengan waktu tempuh yang lebih singkat dari yang sebelumnya sekitar 3,5 jam, menjadi 2 jam 50 menit saja.
Kemudian pada 13 Januari 2020 KA Argo Parahyangan Excellence mulai memberi fasilitas tambahan berupa snack dan minuman gratis serta fasilitas bagasi sepeda.
Kedua layanan ini diberikan pada KA Argo Parahyangan Excellence relasi Bandung – Gambir PP untuk jam keberangkatan dari Bandung pukul 04.20 WIB dan dari Gambir pukul 15.40 WIB.
Jelang dimulainya operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada Juni 2023, isu penghapusan layanan KA Argo Parahyangan kembali mencuat.
Pemerintah melalui Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi menegaskan kalau rencana menyetop operasi KA Argo Parahyangan masih dalam pembahasan.
"Masih dalam pembahasan (penghentian KA Argo Parahyangan) dengan para pemangku kepentingan," kata Jodi kepada Kompas.
Senada dengan Jodi, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, juga menyebut rencana menghapus KA Argo Parahyangan masih dalam pembahasan bersama semua pemangku kepentingan (stakeholders).
"Tentu hasilnya akan disosialisasikan kepada masyarakat," ucap Adita saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut, menurut Adita, Kementerian Perhubungan saat ini tengah fokus mendukung percepatan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung agar bisa beroperasi sesuai target.
VP Public Relations KAI Joni Martinus yang dihubungi secara terpisah tidak secara eksplisit menjawab apakah layanan KA Argo Parahyan akan dihentikan bersamaan dengan dimulainya operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Joni menegaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah sebagai pemegang saham KAI soal keputusan apakah Argo Parahyangan bakal dihapus.
"Jika nantinya diputuskan pemerintah seperti itu, KAI sebagai operator tentunya akan patuh terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah. KAI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," kata Joni.
Joni memastikan bahwa layanan KA Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung PP masih beroperasi seperti biasa hingga saat ini.
Sumber:
kai.id-1
kai.id -2
amp.kompas.com
otomotif.kompas.com
bola.kompas.com .
money.kompas.com
kompas.com .
money.kompas.com .
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.