Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Guncangan Cerobong Pabrik di Kabupaten Bandung Roboh, Puluhan Rumah Warga Rusak

Kompas.com - 07/12/2022, 14:02 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Cerobong power plant milik PT Panasia roboh sehingga merusak sejumlah rumah warga di Kampung Ciguriang Hilir, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (6/12/2022).

Engkos (65) salah seorang warga mengatakan, cerobong power plan tersebut roboh pada pukul 13.00 WIB.

Cerobong tersebut memiliki ukuran 80 meter dan sudah tidak aktif.

Baca juga: 3 Bulan Bertarung Nyawa di Bawah Cerobong Asap, Warga Bandung Barat Kini Bernapas Lega Setelah Operasional Pabrik Dihentikan

Saat cerobong power plan tersebut roboh, warga merasakan getaran seperti gempa bumi. Tidak sedikit, warga yang berhamburan keluar ketika peristiwa itu terjadi.

"Kerasanya kaya gempa, asapnya pekat banget kaya debu yang banyak gitu, terus ada juga tanah, lumpur dan batu yang ikut terbang menimpa rumah warga," katanya ditemui, Rabu (7/12/2022).

Engkos mengungkapkan, reruntuhan tersebut menimpa rumah warga, terlebih warga RW 03 RT 01.

"Emang jaraknya deket bersebelahan dengan rumah warga, yang terdampak RT 01 itu hampir semuanya, sedangkan yang lain juga ada kaya RT 02, RT 03 dan RT 04," tambahnya.

Sebuah Cerobong Power Plan milik PT Panasia rubuh dan berdampak pada pemukiman warga di Kampung Ciguriang Hilir, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (6/12/2022).KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Sebuah Cerobong Power Plan milik PT Panasia rubuh dan berdampak pada pemukiman warga di Kampung Ciguriang Hilir, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (6/12/2022).

Rata-rata rumah yang tertimpa reruntuhan tersebut mengalami kerusakan di bagian, kaca, genting, dan tembok.

Baca juga: Hujan Batu Bara di Bandung Barat, Ternyata Cerobong Pabrik Peleburan Logam Tak Sesuai Standar

Tidak hanya itu, sebuah masjid pun terkena bongkahan batu serta tanah akibat reruntuhan cerobong power plan itu.

"Yang kena rumah warga, rata-rata genting, kaca, kusen, tembok rumah, Masjid juga kena dampaknya," kata dia.

 

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi Engkos menyebut salah seorang warga atas nama Asep Sopian mengalami luka di bagian kaki akibat terkena batu dan pecahan genting.

Namun sudah dilarikan ke rumah sakit.

Cerobong power plan itu, lanjut dia, sudah tidak terpakai, dan memang akan dirubuhkan oleh pemilik perusahan.

Baca juga: Mengenaskan, Keluarga Ngatimin Bertahun-tahun Tempati Rumah yang Nyaris Roboh, Bocor di Mana-mana

Namun, pihak perusahaan, sambung dia tidak memberitahu warga terlebih dahulu terkait rencana tersebut.

Engkos menambahkan, pihak perusahaan merobohkan cerobong power plan tersebut dengan cara menumpukan material tanah dan bebatuan untuk menjadi tumpuan ketika cerobong tersebut rubuh.

"Memang cerobong sudah tidak terpakai, kalau kemarin meroboh ke arah Timur enggak ada rumah warga yang terdampak," ungkapnya.

Hal serupa di alami oleh Ibu Yati (46). Ia mengatakan saat kejadian sempat mengira getaran yang diakibatkan reruntuhan cerobong tersebut merupakan gempa bumi.

"Kaya bom, goyang, rumah juga bergetar, gak lama tahu-tahu batu beterbangan dan menimpa banyak rumah di sini," jelasnya.

Baca juga: Kapolri Datangi Lokasi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung

Yati membenarkan masyarakat berhamburan ke luar, karena sempat mengira getaran tersebut seperti gempa bumi yang melanda Cianjur beberapa waktu lalu.

"Masyarakat kaget, di kira gempa kaya Cianjur," tuturnya.

Yati mengungkapkan, pihak perusahaan mau bertanggungjawab dan mengganti rugi terkait rumah warga yang terdampak.

"Katanya, perusahaan mau bertanggung jawan 1X24 mengganti kerugian masyarakat, sempat dikumpulkan di Desa," kata dia.

 

Tanggapan perusahaan pemilik cerobong

Sementara perwakilan PT Panasia Thomson Manurung mengatakan akan bertanggung jawab atas insiden dirubuhkannya cerobong power plant milik PT Panasia.

Thomson membenarkan robohnya cerobong tersebut menimpa tanah dan mengakibatkan getaran yang keras serta banyak rumah disekitar yang berdekatan dengan PT Panasia mengalami keretakan di bangunan rumah, kaca pecah - pecah.

"Jadi kemarin warga, pihak Desa dan perusahaan sudah melakukan mediasi di kantor desa," ujarnya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung, BNPT: Pelaku adalah Lone Wolf, Kami Lagi Selidiki Siapa yang Membantunya

Berikut isi kesepakatan antara warga dan PT. Panasia : 

1. Pihak perusahaan PT Panasia bersedia mendata seluruh masyarakat yang terkena dampak dari pembongkaran power plant didampingi oleh pihak pemerintah desa, pengurus wilayah, pihak kecamatan dan pihak terkait lainnya.

2. Pihak perusahaan PT Panasia bersedia mengganti 100 persen seluruh kerusakan yang diakibatkan oleh pembongkaran power plant baik materil maupun nonmateril.

3. Pihak perusahaan PT Panasia akan memberhentikan seluruh kegiatan pembongkaran sampai dengan perijinan selesai secara menyeluruh.

4. Pihak perusahaan PT Panasia harus menyelesaikan seluruh permasalahan pada poin 1 sampai dengan poin 3 di atas dalam waktu maksimal 24 Jam terhitung mulai tanggal surat pernyataan ini dibuat.

5. Apabila dalam waktu yang ditentukan tidak terjadi kesepakatan di antara semua pihak maka kami pihak perusahaan PT Panasia bersedia untuk diberi sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Lahiran di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Lahiran di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com