"Memang selama ini di kalangan kelompok pelaku terorisme, kepolisian dianggap terdepan menjadi ancaman bagi mereka, sehingga mereka selalu mengingat proses penegakan hukum yang dilakukan terhadap kelompok jaringan terorisme adalah unsur kepolisian," jelas dia.
Baca juga: Jadi Tukang Parkir di Solo, Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Dikenal Pendiam
Selain itu, para teroris menjadikan polisi sebagai target balas dendam karena karena memiliki tugas mencegah aksi terorisme dan telah menangkap para anggota kelompok mereka.
"Jadi, secara psikologis di kalangan mereka ini menjadikan unsur kepolisian sebagai target untuk balas dendam mereka, ini tentu sangat kita sayangkan terjadi, apalagi kembali ada yang gugur," terangnya.
Saat ini proses penyidikan masih berjalan dan petugas terus mencari kelompok yang terlibat jaringan terorisme.
"Kita terus menyelidiki ke arah itu dan beberapa kegiatan dari yang bersangkutan sekarang ini masih terus di profiling," tambahnya.
Baca juga: Aipda Sofyan, Korban Bom Bunuh Diri Bandung, Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Aiptu Anumerta
Komjen Pol Boy Rafli mengutuk keras aksi terorisme yang kembali terjadi di Indonesia dan mengakibatkan satu polisi meninggal dunia.
"Dari peristiwa yang terjadi, negara sangat mengutuk dengan keras, negara sangat mengecam peristiwa kekerasan seperti ini, kita sesalkan kembali terjadi, yang kedua kita tentu belasungkawa terhadap aparat kepolisian yang gugur dan juga yang mengalami luka," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jenis Bom yang Dipakai Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Berisi Proyektil Paku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.