Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Topeng Kelana: Sejarah, Asal, dan Gerakan

Kompas.com - 10/12/2022, 18:21 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Topeng Kelana berasal dari Cirebon, Jawa Barat.

Tari Topeng Kelana sering juga disebut topeng Rawana. Sebutan ini yang mengacu pada salah satu tokoh dalam cerita Ramayana, yakni tokoh Rahwana.

Di Cirebon, Topeng Kelana dan Rawana terkadang diartikan sebagai tarian yang sama.

Namun, para dalang topeng dapat membedakan keduanya dilihat dari kostumnya.

Kostum Rahwana menggunakan detail badong atau praba pada bagian kepala dan punggungnya seperti kostum wayang wong,

Sedangkan, kostum tari Kelana tidak menggunakan badong.

Tari Topeng Kelana

Sejarah Topeng Kelana

Sejarah tari Topeng Kelana tidak terlepas dari perkembangan tari Topeng di Cirebon.

Tari topeng merupakan kesenian rakyat yang hidup di desa-desa di Cirebon.

Versi lain menyebutkan tari Topeng berasal dari Jawa Timur yang tersebar ke Cirebon pada masa pemerintahan Kerajaan Jenggala pada abad 10 hingga 11 M.

Baca juga: Tari Topeng Tumenggung: Sejarah, Karakter, dan Ciri Khas

Hal ini tidak terlepas dari, kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang membatasi kesenian di Keraton Cirebon pada abad ke-17.

Sehingga, banyak seniman topeng yang pulang kampung dan mengembangkan seni topeng di daerahnya masing-masing.

Sejak saat itu, tari Topeng secara organik berkembang di masyarakat kebanyakan dan bukan di lingkungan keraton.

Penyebaran agama Islam di Cirebon

Keberadaan tari Topeng di Cirebon, sejalan dengan masa penyebaran agama Islam di kota tersebut.

Pada saat Cirebon menjadi pusat penyebaran agama Islam, Sultan Cirebon Syekh Syarif Hidayahtulah juga seorang wali yang bergelar Sunan Gunung Jati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com