Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu-ibu Profesor dari Garut yang Sukses Didik Anak dan Murid

Kompas.com - 22/12/2022, 13:16 WIB
Ari Maulana Karang,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com– 22 Desember menjadi momen istimewa bagi tiap ibu di Indonesia, karena telah ditetapkan menjadi hari ibu yang diperingati secara nasional dalam berbagai bentuk kegiatan oleh pemerintah.

Perjuangan seorang ibu dalam keluarga sebagai lingkungan terkecil dalam sebuah negara, menjadi inspirasi dan teladan.

Peran besar seorang ibu dalam keluarga, menjadi penting karena negara ini bergantung pada generasi berikut yang kualitasnya bergantung pada pendidikan pertama yang diterima tiap anak di lingkungan keluarganya.

Ibu itu pendidik pertama dan utama bagi anak, apa yang dilakukan ibu, akan ditiru oleh anaknya,” jelas Profesor Ummu Salamah, salah satu guru besar ilmu sosial di Universitas Pasundan Bandung dan juga Dekan Fakultas Informasi dan Komunikasi (Fikom) Universitas Garut.

Baca juga: Menteri PPPA: Selamat Hari Ibu, Teruslah Berkarya untuk Jadi Perempuan yang Berdaya

Ummu yang ditemui di kediamannya di bilangan Jalan Patriot, Sukagalilh Tarogong Kidul, Rabu (21/12/2022), adalah salah satu perempuan asli Garut yang berhasil menyandang gelar tertinggi dalam dunia akademik.

Keberhasilan Ummu meraih gelar tersebut, ternyata ditularkan pada enam anaknya yang saat ini juga ada yang sudah menyandang gelar guru besar.

Dari enam anak yang semuanya laki-laki, saat ini hampir semuanya telah menyandang gelar S3.

Bahkan satu di antaranya yaitu Muhammad Ali Ramdani berhasil meraih gelar guru besar pada usia 34 tahun dan saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Islam pada Kementerian Agama.

Selain itu ada juga anaknya yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Garut yaitu Abdusy Syakur Amien.

“Tinggal satu yang belum S3, karena ngambil S2-nya dari banyak jurusan,” kata perempuan yang saat ini juga memimpin Yayasan Musadaddiyah yang memiliki sekolah hingga perguruan tinggi di Garut.

Baca juga: Malam Tahun Baru di Garut, Keramaian Diperbolehkan, Pusat Kota Diberlakukan Car Free Night

Keberhasilan Ummu dalam meraih gelar guru besar dan mendidik enam anak laki-lakinya.

Menurutnya, tidak lepas dari peran almarhum suaminya yaitu Profesor Cecep Syarifudin, seorang akademisi yang juga politikus yang sempat menjadi anggota DPR-RI beberapa periode.

“Bapak (almarhum), menanamkan visi dalam keluarga maju dalam kebersamaan, jadi saya didorong untuk sekolah setinggi-tingginya agar bisa menjadi contoh buat anak-anak, makanya anak-anak tidak ada  yang susah disuruh kuliah,” kata Ummu.

 

Ummu sendiri, merupakan anak dari salah satu tokoh pendidikan dari Garut yaitu Profesor Anwar Musadad yang mendirikan perguruan tinggi agama Islam pertama di Indonesia yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga di Yogyakarta dan UIN Sunan Gunung Djati di Bandung.

Budaya belajar dalam keluarga Ummu yang kuat, ditambah visi besar yang ditanamkan oleh suaminya yaitu maju dalam kebersamaan membuat semua anak-anak Ummu kompak dalam kebersamaan.

“Sampai sekarang, tiap malam Jumat kita kumpul yasinan, doain bapak dan juga bicarakan masalah keluarga dan cari solusinya bersama, sekarang pakai zoom meeting, karena ada yang diluar kota,” katanya.

Baca juga: Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Beda dengan Hari Ibu Sedunia

Salah satu hal yang jadi cara Ummu membangun kebersamaan pada semua anaknya adalah, karena semua anaknya laki-laki, mereka semua tidur dalam satu kamar seperti halnya barak asrama.

Dengan begitu, terbangun kedekatan antar sesama mereka, meski setelah dewasa, satu persatu harus keluar rumah karena harus sekolah diluar kota.

Meski berhasil meraih gelar guru besar, Ummu mengaku proses kuliahnya sempat tertunda selama beberapa tahun karena begitu menikah, dirinya terus melahirkan.

Bahkan, gelar S1 diraihnya pada usia 35 tahun.

“Saya menikah lulus SMA, lalu kuliah sarjana muda lulus di tahun keempat sudah punya anak empat, makanya tujuh tahun usia pernikahan itu, saya punya anak lima, setelah itu suami saya kuliah keluar negeri,” katanya.

Meski telah memiliki lima anak yang usianya hanya berselang satu tahun, menurut Ummu suaminya tetap mendorongnya untuk terus kuliah.

Baca juga: Mengingat Kembali Semangat Awal Peringatan Hari Ibu dari Gerakan Perempuan...

Bahkkan, saat dia kuliah, hampir tiap hari suaminya membantunya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan membantu mencarikan buku literatur.

“Karena, ibu itu inspirasi buat anak-anaknya, jadi suami saya selalu mendorong saya terus kuliah, makanya begitu pulang dari luar negeri, suami saya bilang 'mamah harus kuliah lagi,',” katanya menirukan ucapan almarhum suaminya.

Jika Ummu berhasil mendidik anaknya hingga bisa menjadi professor dalam usia muda, Profesor Ieke Sartika Iriany, guru besar ilmu sosial di Universitas Garut, juga berhasil mendidik muridnya yaitu Ikeu Kania dikukuhkan sebagai guru besar pada Rabu (21/12/2022).

“Alhamdulillah, mimpi saya terwujud,” kata Ieke saat ditemui sebelum pengukuhan muridnya menjadi guru besar Universitas Garut.

 

Profesor Ieke Sartika Iriany dan Profesor Ikeu Kania saat ditemui Senin (19/12/2022)KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG Profesor Ieke Sartika Iriany dan Profesor Ikeu Kania saat ditemui Senin (19/12/2022)
Ikeu Kania, guru besar Universitas Garut yang baru saja dikukuhkan mengakui, keberhasilannya meraih gelar guru besar, tidak lepas dari peran gurunya Profesor Ieke Sartika Iriany.

“Saya ini professor yang dilahirkan oleh Professor Ieke, karena saya muridnya dan dibimbing, dibantu hingga jadi dosen di Uniga oleh Prof Ieke,” katanya.

Ikeu menuturkan, Profesor Ieke menjadi role model bagi dirinya hingga bisa mencapai gelar guru besar saat ini.

Baca juga: Kualitas Hidup Ibu Kunci Penurunan Stunting di Indonesia

Ikeu mengaku mengenal betul Prof Ieke dan keluarganya karena memang dirinya memiliki kedekatan dengan gurunya hingga layak dijadikan role model olehnya.

Selain berhasil mendidik muridnya menjadi guru besar, Ieke pun terbilang sukses mendidik dua orang anak perempuannya.

Bahkan, satu di antara anaknya saat ini tengah menempuh jenjang pendidikan S3.

Ieke yang meraih gelar professor pada tahun 2004 lalu, menjadi guru besar perempuan pertama dari Universitas Garut.

Ieke sendiri merasa, keberhasilannya meraih gelar akademik tertinggi karena dukungan dari suami dan juga dorongan dalam dirinya setelah melihat adanya kesenjangan kesempatan pendidikan bagi kaum perempuan.

Ieke merasa, peran keluarga, terutama suaminya yang dikenalnya saat menjadi mahasiswanya dalam pencapaiannya saat ini sangatlah besar.

Baca juga: Jokowi Unggah Poster Hari Ibu, Ada Al Nahyan Pakai Singlet

Semua proses yang harus dilaluinya untuk meraih gelar guru besar, didukung penuh oleh suaminya.

Sementara, urusan mendidik anak, Ieke pun sangat menjaga kualitas pertemuan dengan anaknya.

“Merawat anak itu yang penting kualitas pertemuan, bukan kuantitas pertemuan, waktu anak-anak masih kecil, saya tidur paling cepat jam 10, karena harus menunggui anak-anak belajar, saya juga hadir di rapat-rapat sekolah anak,” jelas Ieke yang mengaku sering membawa anaknya saat mengajar menjadi dosen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com