Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta: Wisata, Peraturan, dan Rute

Kompas.com - 28/12/2022, 20:20 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pura Parahyangan Agung Jagatkarta terletak di Kelurahan Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta adalah salah pusat peribadatan umat beragama Hindu terbesar Jawa Barat dan terbesar ke-2 di Indonesia setelah Pura Besakih di Bali. Kawasan pura juga menjadi tempat wisata.

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta juga sebagai tempat sembahyang umat Hindu pada Hari Raya Galungan.

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta

Pembangunan Pura Parahyangan Agung Jagatkarta

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta dianggap sebagai tempat persemayaman dan pemujaan terhadap Prabu Siliwangi dan para hyang (leluhur) dari Pakuan yang pernah berdiri di daerah Parahyangan.

Pembangunan Pura Parahyangan Agung Jagatkarta dirintis pada tahun 1995 yang merupakan hasil gotong royong umat Hindu Nusantara.

Baca juga: Pura Terbesar di Pulau Jawa Ada di Bogor, Pura Jagatkarta

Area Pura Parahyangan Agung Jagatkarta yang disebut juga Pura Jagatkarta juga terdapat Pura Melanting dan Pura Pasar Agung yang khusus digunakan untuk sembahyang memohon penglaris atau usaha.

Wisata Pura Parahyangan Agung Jagatkarta

Pura yang terdapat di kaki Gunung Salak dapat menjadi area wisata dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

Namun, wistawan hanya sekedar melihat dan berfoto di pelataran luar pura dan tidak dapat melewati gapura.

Karena, area setelah gapura digunakan khusus untuk umat Hindu yang bersembahyang.

Pura memiliki pemandangan yang indah. Pengunjung dapat melihat sebagian wilayah Kabupaten Bogor dan Gunung Salak jika kondisinya sedang tidak berkabut.

Pura juga memiliki aula yang dapat disinggahi wisatawan. Ada tiga buah bangunan gapura kecil yang terletak di atas panggung.

Wisatawan dapat berfoto dengan latarbelakang bangunan tersebut namun tidak boleh memegang atau bersender.

Peraturan Pura Parahyangan Agung Jagatkarta

Berhubung lokasi wisata merupakan tempat ibadah, maka ada aturan bagi pengunjung termasuk wisatawan untuk memasuki wilayah ini.

Baca juga: Pura Besakih di Bali: Sejarah, Fungsi, dan Tahun Didirikan

Beberapa peraturan tersebut, seperti pengunjung wanita sedang tidak dalam kondisi menstruasi demi menjaga kesucian pura, tidak membawa barang yang menyebabkan keletehan, dan tidak menaiki bangunan suci.

Peraturan lainnya adalah pengunjung tidak boleh duduk dan menaiki dua patung harimau.

Kemudian meskipun tidak ada dalam peraturan tertulis, namun sebaiknya pengunjung menggunakan pakaian sopan, seperti tidak menggunakan celana pendek atau pakaian terbuka.

Saat sampai di puncak, ada pos penjagaan dimana pengunjung akan mengenakan selendang.

Namun sebelumnya, pengunjung akan melepas alas kaki dan menaruhnya di sisi kiri puncak anak tangga.

Perlu diingat bahwa pura masih digunakan untuk sembahyang umat Hindu. Untuk itu diharapkan, pengunjung mentaati peraturan dan tidak berisik yang dapat mengganggu kekhusyukan beribadah.

Harga Tiket Parahyangan Agung Jagatkarta

Untuk menikmati keindahan pura dan pemandangan sekitar, pengunjung tidak akan dikenakan biaya tiket masuk.

Baca juga: Wisata ke Pura Ulun Danu Bedugul Bali Bisa Lihat Parade Gebogan

Namun pengunjung dapat memberikan donasi pada kotak yang tersedia.

Jam Buka Parahyangan Agung Jagatkarta

Parahyangan Agung Jagatkarta mulai dibuka pada pukul 11.00 - 15.00 WIB.

Rute Parahyangan Agung Jagatkarta

Jarak tempuh Parahyangan Agung Jagatkarta dari Stasiun Bogor sekitar 15 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 48 menit.

Selama perjalanan pengunjung akan menikmati pemandangan yang sangat indah, berupa sawah dan pohon rindang beserta udaranya yang segar.

Perjalanan juga akan melewati tanjakan yang hanya cukup digunakan untuk satu mobil dan  curam. Untuk itu pengunjung harus berhati-hati.

Perjalanan akan melintasi Jl Raya Gunung Batu, Jl Re Abdullah, JL Aria Surialaga, Jl Kapten Yusuf, Jl Raya Ciapus, dan Jl Gunung Malang. (Penulis: Nabila Ramadhian; Editor: Silvita Agmasari)

Sumber:

bogorkab.go.id dan travel.kompas.com

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com