Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

140 Kejadian Bencana Alam Terjadi di Sumedang Sepanjang 2022

Kompas.com - 30/12/2022, 22:54 WIB
Aam Aminullah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2022, 140 kejadian bencana alam terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dari total kejadian bencana alam tersebut, paling banyak didominasi oleh bencana longsor yaitu sebanyak 74 kejadian, disusul banjir 26 kejadian, banjir bandang 6 kejadian.

Kemudian, bencana pergerakan tanah 10 kejadian, pohon tumbang 20 kejadian, puting beliung 3 kejadian, dan kebakaran hutan sebanyak 1 kejadian.

Baca juga: Masa Transisi Tanggap Bencana Erupsi Semeru Ditetapkan Selama 3 Bulan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, dari 140 kejadian bencana alam tersebut, 7 warga Sumedang meninggal dunia.

"Tiga orang meninggal dalam bencana banjir bandang yang terjadi di Cimanggung beberapa waktu lalu, 1 orang saat bencana banjir di Ujungjaya, dan 3 orang lainnya meninggal dalam bencana longsor di beberapa wilayah," ujar Atang kepada Kompas.com di Sumedang, Jumat (30/12/2022) siang.

Atang menuturkan, selain menelan korban jiwa, 10 orang lainnya tercatat mengalami luka berat dalam kejadian bencana alam yang terjadi pada 2022 ini.

Atang menuturkan, bangunan dan infrastruktur juga terdampak. Terdiri dari, rumah terdampak bencana sebanyak 1723 unit, fasilitas umum 13 unit, tempat ibadah 13 unit, fasilitas pendidikan 13 unit.

Baca juga: Viral Video Aksi Heroik Kades di Sumedang Selamatkan Bayi dari Kepungan Banjir

Kemudian, infrastruktur 22 unit, keluarga terdampak 1995 Kepala Keluarga (KK), jumlah jiwa 5739 orang, mengungsi 114 KK, dan 373 jiwa.

"Selama penanganan bencana yang terjadi pada tahun 2022, bencana banjir bandang di Cimanggung yang paling berat," tutur Atang.

Atang menyebutkan, dalam penanganan bencana alam yang terjadi pada tahun 2022, BPBD Sumedang juga terkendala sarana prasarana hingga personel.

"Sampai saat ini kami belum memiliki alat berat berupa ekskavator atau bekho, mesin sinso pemotong kayu, dan personel masih minim. Saat ini, personel BPBD Sumedang total ada 61 orang dan 15 di antaranya ASN, sisanya honorer," sebut Atang.

Atang mengatakan, dalam menghadapi tahun 2023, BPBD Sumedang akan mengoptimalkan peran personel yang telah terbentuk di tiap desa melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana).

"Untuk menyiasati minimnya personel kami akan memaksimalkan peran Destana. Dengan harapan, pada tahun 2023 nanti, Destana ini sudah terbentuk di seluruh desa di Kabupaten Sumedang," ujar Atang.

Atang juga mengingatkan kepada warga Kabupaten Sumedang untuk tetap waspada dalam menghadapi tahun 2023, sebab musim hujan masih akan terjadi hingga bulan Maret 2023.

"Tetap waspada karena puncak hujan masih akan terjadi hingga bulan Maret 2023, segera melapor ke aparatur pemerintah setempat jika terjadi bencana sehingga penanganan dan penanggulangannya bisa cepat dilaksanakan," kata Atang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com