Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buteka, Kerajinan Bunga Kering yang Estetik dari Karawang

Kompas.com - 03/01/2023, 11:04 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Dari bahan-bahan sederhana seperti bunga yang ditanam di rumah atau rerumputan liar, Sanih Supriatin menghasilkan karya yang estetik, Buteka.

Buteka singkatan dari bunga tekan Karawang. Bunga tekan sendiri adalah seni merangkai bunga atau daun yang dikeringkan dengan cara ditekan dari Jepang, oshibana.

Rumah produksi Buteka ada di Dusun Cidampa, RT 010, RW 004, Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Juga bisa akses melalui https://g.co/kgs/aQnAAf.

Baca juga: Nikmatnya Baso Aci Ceu Oon Tasikmalaya, 3 Jam Habis 300 Porsi, Berikut Lokasi dan Harganya

Sanih berujar, proses pengeringan bunga menjadi kunci. Sebab, jika tekniknya salah warna asli bunga tidak keluar. Sehingga hasilnya gagal estetik.

"Waktu pengeringan 3 sampai 4 hari. Lalu ditempel dengan lem kertas dan dirangkai sedemikian rupa," tutur Sanih baru-baru ini.

Tangan terampil Sanih meracik bunga kering tekan menjadi aksesoris, lukisan, hingga home decor yang estetik.

Lukisan dari Buteka.Dok. Buteka Lukisan dari Buteka.

Aksesoris yang unik dari Buteka antara lain gelang, kalung, strap masker, bros, tuspin, hingga gantungan kunci karakter.

Tak kalah cantik dari aksesoris, home decor buatan Sanih seperti lukisan, talenan hias, hingga kotak tisu juga estetik.

"Saya buat sendiri. Namun kalau pesanan banyak ada yang bantuin," kata Sanih sembari menunjukkan lukisan Buteka buatannya.

Berawal dari pelatihan

 

Gantungan kunci dari Buteka.KOMPAS.COM/FARIDA Gantungan kunci dari Buteka.

Sanih memanfaatkan bunga dan dedaunan yang ia tanam sendiri di pekarangan rumah. Juga bunga dan rerumputan liar. Atau bila pemesan menginginkan bunga tertentu, ia akan membeli, mengeringkan, dan merangkai menjadi karya yang apik.

Berkelutnya Sanih dengan kerajinan bunga kering bermula saat ia mengikuti pelatihan dari sebuah perusahaan Jepang pada 2011 lalu. Setelah itu ia mengikuti pameran di Grand Indonesia selama 10 hari. Juga beberapa kota lainnya, misalnya Bandung dan Bogor.

Selain mengikuti pameran dan workshop di hotel-hotel, Sanih juga menjual dagangannya secara online. Mulai dari Shopee, Tiktok, hingga instagram @shan_oshibana.

"Saya juga menitipkan di toko buah tangan di Yogyakarta, Galery Oleh-oleh di Dinas UMKM, Rumah Kreatif BUMN, Rest Area Km 72, dan jual langsung," ujar dia.

Pemesan, kata Sanih, juga banyak dari luar kota. Misalnya Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Lampung. Seseorang juga pernah memesan sebagai buah tangan saat hendak ke Turki.

Penghasilannya sekitar Rp 3 juta hingga 4 juta dalam sebulan. "Tergantung pesanan ya," kata dia.

Kendala

Sanih Supriatin (kanan) menunjukkan lukisan dan kalung bunga kering dari Buteka buatannya saat mengikuti gelar UMKM di sebuah hotel di Karawang, Jumat (30/12/202).KOMPAS.COM/FARIDA Sanih Supriatin (kanan) menunjukkan lukisan dan kalung bunga kering dari Buteka buatannya saat mengikuti gelar UMKM di sebuah hotel di Karawang, Jumat (30/12/202).

Sanih berujar, pemasaran menjadi salah satu kendala yang ia temui. Apalagi saat pandemi Covid-19.

Meski begitu ia tak putus asa. Ia terus berupaya mengasah dan menyesuaikan dengan perkembangan teknik pemasaran. Salah satunya belajar ekspor produk.

Sanih berharap Buteka lebih dikenal, mengharumkan nama Karawang di kancah nasional maupun internasional.

"Harapan kami bisa memasarkan produk lebih luas lagi sampai ekspor," kata dia.

Harganya sendiri mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 400.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Bandung
Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Bandung
Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Bandung
Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Bandung
Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com