Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cingcowong, Tradisi Meminta Hujan dari Kabupaten Kuningan yang Bernuansa Mistis

Kompas.com - 12/01/2023, 23:26 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Setelah semua persiapan lengkap, maka tradisi cingcowong pun bisa untuk dilaksanakan.

Pelaksanaan Tradisi Cingcowong

Tradisi cingcowong dipimpin oleh seorang yang dinamakan punduh sebagai orang yang dianggap memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan makhluk dan kekuatan supernatural.

Seorang punduh akan dibantu oleh beberapa orang yang bertugas untuk memegang boneka cingcowong, serta memainkan dua alat musik utama yaitu buyung dan bokor.

Ada pula sinden yang bertugas melantunkan lagu-lagu tertentu untuk mengiringi trian boneka cingcowong.

Pemain buyung dan bokor serta sinden akan memainkan lagu sebagai tanda dimulainya ritual.

Punduh dan pembantunya akan memegang boneka cingcowong masuk ke dalam tempat ritual.

Boneka cingcowong yang dipegang akan digerakan seakan berjalan di antara anak tangga yang diletakkan di atas lantai, dimulai dari ujung awal sampai ujung akhir sebanyak tiga kali bolak-balik.

Kemudian punduh akan duduk di tengah tangga dengan memangku boneka cingcowong dan menghadapkan wajah boneka ke arah cermin.

Punduh kemudian akan melakukan gerakan seperti menyisir rambut boneka menggunakan sisir.

Para pembantu yang duduk di samping punduh ikut memegangi sabuk yang dikenakan boneka cingcowong karena boneka akan mulai bergerak mengikuti alunan lagu.

Semakin lama, boneka cingcowong akan bergerak seperti tidak terkendali setelah kalimat terakhir dari lagu cingcowong dinyanyikan oleh sinden.

Gerakan tak terkendali ini dipercaya menandakan bahwa boneka cingcowong tersebut telah mulai dirasuki roh gaib.

Bergeraknya boneka cingcowong ini memang di luar nalar, sehingga kerap dihubungkan dengan hal-hal yang bernuansa mistis.

Adakalanya boneka cingcowong akan bergerak mendatangi kerumunan penonton dan membuat mereka berhamburan karena ketakutan.

Untuk menetralkan suasana, punduh akan mengucapkan kata-kata “cingcowong cingcowong, hulu canting awak bubu” yang berarti cingcowong cingcowong kepala canting badan bubu, diiringi dengan cipratkan air bunga kemboja kepada para penonton sambil mengucapkan kata-kata “ hujaan… hujaan… hujaan….”.

Saat ini tradisi cingcowong sudah mulai mengalami pergeseran dan modifikasi dari ritual pemanggil hujan menjadi tarian atau snei hiburan rakyat.

Hal ini memiliki alasan untuk menyelamatkan tradisi cingcowong yang hampir punah.

Sumber:
 kebudayaan.kemdikbud.go.id  
 cirebon.tribunnews.com  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com