Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Input Data Dukungan, Aceng Fikri Terancam Gagal Jadi Calon Anggota DPD

Kompas.com - 13/01/2023, 13:45 WIB
Ari Maulana Karang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Mantan Bupati Garut Aceng Fikri, terancam gagal mencalonkan diri menjadi anggota DPD dalam Pemilu 2024. Pasalnya, data dukungan yang diperlukan gagal diinput ke dalam Sistem Informasi Pencalonan (Silon).

Endun Abdul Haq, komisioner KPU Jawa Barat yang dihubungi Jumat (13/1/2023) mengungkapkan, ada 6 bakal calon yang tidak 100 persen menginput data dukungan. 

Sata tersebut berupa dokumen excel makro, lampiran dokumen F1, dan dokumen KTP elektronik pendukungnya. Dari 6 calon tersebut, satu di antaranya adalah Aceng Fikri.

Baca juga: Nostalgia Jadi Bupati, Aceng Fikri Bantu Logistik Korban Banjir Bandang Garut

"3 dokumen itu, tidak 100 persen diinput dalam Silon," kata Endun.

Endun mengungkapkan, pada 29 Desember 2022, para calon yang belum selesai menginput data 100 persen, sempat datang ke KPU Jabar. Mereka menunjukkan bukti dukungan mereka.

KPU pun kemudian menghitungnya.

"Yang dukungannya lebih dari 5.000, diberi kesempatan 3 x 24 jam untuk input data, tapi tidak selesai juga," ucap dia.

Baca juga: Kapal Misterius Sepanjang 25 Meter Terdampar di Garut, Diselidiki Polisi

Karena tidak selesai, sambung Endun, KPU mengembalikan berkas dukungan dari 6 pasangan calon tersebut.

"Kalau bahasa regulasinya dikembalikan, bukan ditolak, dan diberikan hak untuk bersengketa di Bawaslu," jelas Endun.

Jika para calon mengambil hak untuk bersengketa di Bawaslu, bentuknya bisa mediasi atau ajudikasi. KPU pun siap jika nantinya ada persidangan sengketa terkait hal tersebut.

"Kita tunggu nanti persidangan di Bawaslu, kalau alasannya Silon, kan mereka harus membuktikan," katanya.

Dihubungi terpisah, mantan Bupati Garut Aceng Fikri mengakui, ada kesalahan upload data dukungan yang dilakukan timnya.

"Ada kesalahan upload, jadi anggapan LO saya yang di-upload itu cuma KTP, ternyata dengan F1-nya, pas berakhir penyerahan, upload F1 kurang, kalau KTP mah sudah memenuhi," katanya lewat aplikasi pesan, kamis (12/1/2023).

Selain itu, kekurangan data yang terunggah juga terjadi karena adanya error dalam Silon yang membuat jumlah dukungan untuknya tidak semua bisa diunggah.

"Data yang tidak ter-upload itu karena silonnya error, jadi sampai batas waktu yang ditentukan cuma kurang 200 data F1 tidak ter-upload," beber dia.

Aceng sendiri melihat, dirinya masih memiliki peluang untuk bisa maju dalam pemilihan anggota DPD. Karena, saat ini dirinya sudah mengajukan gugatan ke Bawaslu Provinsi Jabar.

"Hari ini masukan gugatan, kalau nanti dikabulkan kan tetap lolos, jadi terkendala teknis sehingga harus lewat Bawaslu," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com