Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Rawan Kejahatan, Ketua DPRD Minta Patroli Ditingkatkan: Warga Ronda, Tim Prabu Aktifkan Kembali

Kompas.com, 13 Januari 2023, 17:55 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), tengah jadi sorotan masyarakat. Bukan karena pariwisata atau suhunya yang sejuk, tetapi karena aksi kriminal yang belakangan ini sering terjadi di jalanan kota yang berjuluk Paris Van Java tersebut.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan, pihaknya turut prihatin dengan tingginya angka kriminalitas di Kota Kembang akhir-akhir ini.

Oleh sebab itu, pihaknya menyarankan sejumlah strategi untuk menekan tindak kriminal di Kota Bandung, salah satunya adalah mengaktifkan kembali siskamling atau ronda malam.

"Untuk mengatasi aksi kejahatan, warga dapat kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) atau biasa disebut ronda," kata Tedy, dikutip Kompas.com dari TribunJabar.id, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: RSHS Bandung Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Ayesha dan Aleeya

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa membuat kompetisi siskamling untuk memotivasi warga.

"Dewan (DPRD) pasti dukung bahkan jika dibutuhkan surat edaran siap bantu, mudah mudahan warga termotivasi," ujar Tedy.

Dia menjelaskan, warga pasti akan tertarik dan melakukan berbagai inovasi yang positif saat diberi suatu gagasan.

"Saya dorong Pemkot Bandung untuk mengadakan penilaian siskamling, misalnya paling menarik, paling atraktif, dan lainnya," ucap Tedy.

Baca juga: Rekaman Sempat Viral, Penjambret Pelajar SD di Bandung Ditangkap Polisi

Pengaktifan kembali Tim Prabu

Tedy menyatakan, keamanan adalah hal dasar bagi masyarakat, sehingga seluruh lapisan perlu berkolaborasi untuk menekan tindak kejahatan di Bandung.

Dia menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dan menyampaikan aspirasi masyarakat agar Tim Prabu diaktifkan kembali.

Tim Prabu adalah tim dari Polrestabes Bandung yang bertugas berpatroli di kawasan Kota Bandung pada malam hari.

"Besar harapan kami agar Polrestabes (Bandung) mengaktifkan kembali Prabu atau apa pun itu namanya, demi kenyamanan Kota Bandung, dan membuat pelaku kriminalitas merasa tidak aman," ungkapnya.

Baca juga: Sejumlah Mahasiswa Geruduk PN Bale Bandung, Soroti Persidangan Mantan Ketua DPRD Jabar

Dia mengimbau, patroli aparat keamanan pada malam hari harus ditingkatkan karena sebagian warga mulai beraktivitas pada dini hari, seperti di Pasar Induk Gedebage, Caringin, dan Andir.

Tedy juga mengingatkan agar para pengendara sepeda motor, terutama para ibu-ibu, tidak menggunakan tas jinjing saat berkendara.

"Buat warga yang sering beraktivitas pada malam hari, jangan sendiri pakai motor tapi berdua, itu pun berdampingan sehingga orang yang akan melakukan kriminalitas akan segan. Kita saling menjaga," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Ketua DPRD Tedy Rusmawan Minta Tim Prabu Diaktifkan Kembali, Antisipasi Kriminalitas di Kota Bandung"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau