Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Ekonomi, Perselisihan dan Pertengkaran Jadi Penyebab Utama Perceraian di Karawang

Kompas.com - 18/01/2023, 09:50 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pengadilan Agama Karawang mencatat penyebab perceraian di Karawang didominasi perselisihan dan pertengkaran terus menerus.

Humas Pengadilan Agama Karawang Asep Syuyuti mengungkapkan, angka perceraian di Karawang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Dari data Pengadilan Agama Karawang, pada tahun 2020, ada permohonan perceraian sebanyak 3.873, dengan rincian cerai talak ada 1.029 dan cerai gugat 2.844 kasus.

Kemudian pada 2021 ada 4.041 perceraian, dengan rincian cerai talak 1.057 dan cerai gugat 2984 kasus. Lalu pada 2022 ada 4.342 perceraian, dengan rincian cerai talak 1.053 dan cerai gugat 3.289 kasus.

Baca juga: Perkara Perceraian di Indramayu Masih Tinggi, Ada yang Masih 19 Tahun Sudah Dua Kali Bercerai

Jika diakumulasi, 75 persen perceraian merupakan cerai gugat, atau permohonan cerai yang dilakukan oleh sang istri kepada suami.

"Penyebab tertinggi perceraian di tahun 2022 yaitu perselisihan dan pertengkaran terus-menerus dengan presentase 47,54 persen," kata Syuyuti di Media Center Kantor Pengadilan Agama Karawang, Selasa (17/1/2023).

Alasan kedua perceraian yakni ekonomi yakni sebesar 45,45 persen. Adapun meninggalkan salah satu pihak sebanyak 4,21 persen. Kemudian judi 0,64 persen. Selebihnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kawin paksa, mabuk, hingga poligami liar.

Syuyuti menyebutkan, tidak semua kasus perceraian berakhir di meja persidangan. Sebab, ada beberapa kasus yang tidak sampai ke meja persidangan.

"Ada juga yang dicabut, ada juga karena ditolak karena kurang barang bukti, ada juga yang berdamai," katanya.

Baca juga: Venna Melinda: Sampai di Jakarta, Saya Akan Urus Perceraian

Selain perceraian, pada 2022 ada empat orang yang mengajukan izin beristri lebih dari satu atau poligami.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Geger Video Seks Pelajar Cianjur, Pihak Sekolah Sebut Kasus Lama

Geger Video Seks Pelajar Cianjur, Pihak Sekolah Sebut Kasus Lama

Bandung
Sidang Praperadilan Pembunuhan Subang, Alasan Penetapan Tersangka Dipertanyakan

Sidang Praperadilan Pembunuhan Subang, Alasan Penetapan Tersangka Dipertanyakan

Bandung
Mayat Wanita dengan Leher Terjerat Tali Ditemukan di Sungai Citarum Bandung Barat

Mayat Wanita dengan Leher Terjerat Tali Ditemukan di Sungai Citarum Bandung Barat

Bandung
Guru Ngaji Diduga Cabuli 10 Muridnya di Purwakarta, Warga Geram lalu Rusak Rumah Pelaku

Guru Ngaji Diduga Cabuli 10 Muridnya di Purwakarta, Warga Geram lalu Rusak Rumah Pelaku

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com