JQR menargetkan hunian itu bisa dibangun sebanyak 1000 unit. Ia berharap, hadirnya hunian sementara bisa menunjang aktivitas warga dan memberikan rasa nyaman.
Muhammad Alinudin, salah seorang penerima manfaat, mengaku sangat terbantu dengan hunian sementara itu.
Sebelumnya, Ali bersama keluarganya tinggal di tenda selama hampir tiga minggu.
Baca juga: Kembali ke Sekolah Pascagempa, Siswa Cianjur Belajar di Tenda Darurat
Sebelum gempa terjadi, rumah Ali yang kini rata dengan tanah, biasa dijadikan tempat belajar membaca Al Quran bagi anak-anak.
"Semenjak gempa, pembelajaran itu sempat terhenti. Mulai hari Jumat besok rencananya pengajian anak-anak akan dimulai kembali," ujar Ali.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang