Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Siswa SMPN 1 Ciawi Berdansa Disebut Merusak Bangsa, Plt Bupati: Mereka Anak Kita yang Mengharumkan Bogor

Kompas.com, 18 Januari 2023, 18:08 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan angkat bicara mengenai video viral 2 siswa SMPN 1 Ciawi, yang jago berdansa tetapi disebut merusak bangsa. Iwan menegaskan, narasi merusak bangsa tidaklah berdasar.

Diketahui, sebuah video memperlihatkan dua siswa laki-laki dan perempuan tengah berdansa, viral di media sosial pada Kamis (5/1/2023). Video siswa SMP yang berdansa tersebut mendapat komentar negatif merusak bangsa.

"Terkait video viral siswa yang dansa di SMP Negeri 2 Ciawi, saya sangat menyayangkan dengan narasi negatif yang beredar. Itu sangat tidak berdasar," ungkap Iwan dalam keterangannya, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Dari Bully Jadi Inspirasi, Siswa SMPN 1 Ciawi Atlet Dance Sport Disebut Merusak Bangsa Justru Didukung Agnez Mo

Iwan mengungkapkan, 2 siswa yang terekam video sedang berdansa itu adalah siswa bernama Keysha Aditia dan Devina Anindita.

Kedua siswa ini merupakan atlet cabang olahraga dance sport kategori couple yang meraih medali emas di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar 2022.

Menurut Iwan, dua siswa tersebut merupakan atlet kebanggaan yang telah mengharumkan nama Kabupaten Bogor di Porprov.

"Di 2019 lalu, saya juga turut serta terlibat mendorong agar cabor ini bisa berkembang hingga adanya pendidikan berjenjangnya sebagai bentuk pembinaan," ungkapnya.

Baca juga: Pesan Haru Kepsek SMPN 1 Ciawi Saat Siswa Peraih Medali Emas Dance Sport Disindir Warganet Rusak Bangsa

Atas narasi negatif itu, Iwan mengimbau netizen dari Bogor untuk lebih bijak lagi dalam menyebarkan informasi di media sosial.

Selain itu, masyarakat juga harus selalu mendukung anak-anak berbakat supaya memiliki kepercayaan diri. Jangan sebaliknya, memberi komentar negatif serta menghujat. Sebab, mereka akan sulit lagi untuk berprestasi.

"Narasi-narasi negatif yang tak berdasar itu cukup berbahaya ya. Bisa menimbulkan dampak psikologis. Ini yang repot jika terjadi. Makanya saya meminta masyarakat untuk tidak asal menyebar informasi, periksa dulu kebenarannya. Jangan sampai malah merugikan orang lain," ucap Iwan.

Iwan menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bogor sangat berterima kasih kepada semua pihak, termasuk Agnez Mo yang memberi support kepada anak-anak muda berbakat dari SMPN 1 Ciawi tersebut.

Semoga dengan adanya dukungan tersebut, 2 siswa dan siswi ini lebih termotivasi lagi untuk terus berekspresi dan berkarya.

"Saya berterima kasih kepada Agnez Mo yang turut mendukung anak-anak kita untuk terus berekspresi dan menunjukkan prestasinya. Saya berharap dukungan dari banyak pihak yang disampaikan semakin menguatkan anak-anak kita, bukan malah jadi patah semangat. Jadi mari lebih bijak lagi dalam menyebarkan informasi," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau