BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak sembilan unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang melahap pemukiman warga di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (6/2/2023) malam.
Mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk memasuki pemukiman warga tersebut, lantaran lokasinya sangat padat penduduk.
Kepala Seksi (Kasi) Resque Evakuasi dan Penyelamatan Disdamkar Kabupaten Bandung, Miftahulsallam membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Cerita Korban Kebakaran di Margahayu Bandung, Api Hanguskan 25 Rumah dalam 10 Menit
Ia menyebut, sebanyak 25 orang petugas di turunkan untuk memadamkan kebakaran tersebut.
"Jadi yang kesulitannya adalah, sebenarnya damkar telah tanggap ke sini dari berbagai pos, dari Ciparay, TKI, Soreang, Cileunyi. Terus akses mobil damkar masuk agak susah. Sehingga memerlukan selang yang panjang," katanya ditemui, Selasa (7/2/2023).
Miftah menjelaskan, api pertama kali muncul dari kediaman Pak Dori. Ia menyebut, rumah milik Dori sudah lama tidak menggunakan listrik PLN.
Akibatnya, untuk penerangan di malam hari, Dori dan keluarga harus menyalakan lilin.
"Akhirnya setiap harinya dia pakai lilin, biasa langganan lilinnya ke rumah pak Damiri, sebelahnya yang kebakar juga," ujarnya.
Baca juga: 25 Rumah di Margahayu Bandung Terbakar, Diduga akibat Salah Seorang Warga Menyalakan Lilin
Dori mulai menyalakan lilin selepas maghrib atau menjelang malam. Saat pukul 23.00 WIB, lilin yang dipasang dekat kasurnya melepuh dan menyebabkan kebakaran.
"Nah pas jam 23.00 WIB, lilinnya itu melepuh di kasur, akhirnya kebakaran, terus Pak Dori nya juga diamankan ini juga sama pak Kades," ungkap dia.
Api langsung merembet ke arah utara, lantaran saat kejadian angin di wilayah tersebut sedang besar.
"Akhirnya api merembet, soalnya arah anginnya ke utara. Posisi rumah pak Dori ini di Selatan, merembet ke utara, akhirnya sampai membakar 25 rumah," tutur dia.
Lantaran mobil pemadam mengalami kesulitan untuk masuk ke rumah warga. Miftah menyebut, warga sempat memadamkan api secara mandiri menggunakan ari selokan.
Sebetulnya, warga Kampung Kebon Kalapa memiliki sumber air dari Bumdes, namun saat kejadian listrik mati sehingga air Bumdes pun tak berfungsi.
"Ini dibantu penduduk setempat sekitar ratusan orang lebih turut membantu. Mereka membantu menggunakan ember, dan lain-lain. Pasalnya ini air total mati, karena penduduk di sini menggunakan air bumdes, air bumdes itu dari listrik. Listriknya mati, otomatis air bagi penduduk juga sudah enggak bisa mengalir. Sumur pompanya tadi sudah meletus, akibat kebakaran," kata Miftah.
Baca juga: ICU RSUD Bandung Kiwari Kebakaran, Pasien dan Perawat Berhamburan Evakuasi Diri
Pihaknya mengatakan, untuk bisa memadamkan keseluruhan, petugas perlu mengeluarkan selang panjang, lantaran mobil pemadam kesulitan untuk masuk.
"Jadi api sedang besar, akhirnya kami bisa masuk menggunakan selang panjang, hingga proses pendinginan kami yang ambil alih, dibantu sama warga juga, Ini lokasinya memang padat penduduk," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.