Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 15:52 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Syaefudin akan segera membahas pengajuan surat pengunduran diri Lucky Hakim dari posisinya sebagai Wakil Bupati Indramayu pada Sidang Paripurna lusa mendatang, Rabu (22/2/2023).

Pengunduran diri orang nomor dua di Kabupaten Indramayu ini, sambung Syaefudin, tidak bisa dilepaskan dari beberapa peristiwa sebelumnya.

Syaefudin yang juga Ketua DPD Partai Golkar mengatakan, pengajuan surat pengunduran diri itu terjadi pada Senin (13/2/2023).

Baca juga: DPRD Indramayu Bakal Bahas Pengunduran Lucky Hakim di Sidang Paripurna Rabu

 

Lucky datang menyerahkan secara langsung surat itu kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Indramayu. DPRD juga langsung menerima dan memberikan bukti terima kepada Lucky Hakim.

Saat itu, Syaefudin tidak bisa menemui Lucky karena sedang tidak ada di kantor.

DPRD Indramayu, termasuk dirinya, sedang melakukan kegiatan Reses di berbagai tempat sehingga tidak berada di kantor.

Baca juga: Disebut Ridwan Kamil Sulit Dihubungi, Lucky Hakim: Saya Tidak Punya Nomor Ajudan Bapak

 

Menurut Syaefudin, pengajuan pengunduran diri Lucky tidak lepas dari beberapa peristiwa sebelumnya.

Syaefudin mengingat, pada Januari 2022, DPRD Indramayu mengajukan hak interpelasi atau bertanya kepada pihak eksekutif. Dari total 50 orang, 41 anggota DPRD menandatangani dan setuju melakukan interpelasi.

Sebanyak 41 anggota DPRD itu terdiri dari beberapa fraksi, antara lain Fraksi Partai Golkar, PKB, Gerindra, Demokrat-Perindo, dan Fraksi Merah-Putih.

Sementara Fraksi PDI-P tidak menandatangani, karena merupakan partai pengusung Bupati terpilih, Nina Agustiani.

Beberapa pertanyaan yang diajukan anggota DPRD kepada bupati sebagai pelaksana eksekutif, antara lain pengelolaan dan penataan BUMD, serta roda pemerintahan.

"Kita coba review, saat itu DPRD melakukan hak interpelasi kepada Bupati terkait kepemerintahan. DPRD melihat ada disharmonisasi (tidak harmonis) antar-pejabat," kata Syaefudin.

Saat itu, Nina sebagai Bupati, tidak menghadiri Pelaksanaan Rapat Hak Interpelasi DPRD.

Beberapa bulan berikutnya, DPRD menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk mengonfirmasikan hasil rekomendasi Hak Interpelasi.

Tujuan RDP adalah untuk mengetahui sejauh mana perbaikan eksekutif bupati dan wakil bupati atas interpelasi itu.

"Apakah sudah dilaksanakan atau belum, dan Lucky Hakim yang hadir saat itu, meng-iya-kan adanya disharmonisasi, beberapa hak-hak atributnya ada yang dipangkas, terambil," ungkap Syaefudin.

Saat itu, DPRD Kabupaten Indramayu juga merekomendasikan untuk memperbaiki komunikasi dan sinergitas antara bupati dan wakil bupatinya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

"Kami menyarankan perbaikan kepada bupati dengan salah satu penugasan kewenangan yang diberikan bupati kepada wakilnya, sebagai mitra bukan atasan, karena bupati-wakil bupati satu paket pasangan," tambah Syaefudin.

Pada kesempatan yang sama, Lucky Hakim yang menghadiri Rapat Dengar Pendapat mengungkapkan alasan-alasannya, dan juga mengakui hak-hak atributnya yang dihilangkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Bandung
Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Bandung
DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

Bandung
Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Bandung
Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Bandung
SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

Bandung
Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Bandung
Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Bandung
Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Bandung
Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com