Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menurut Saya Itu Pencitraan ya, karena Sujudnya Tidak Jelas, Terus Setelah Sujud Dia Emosi Lagi"

Kompas.com - 21/02/2023, 18:16 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini tiba-tiba bersujud di kaki Yuniati, salah satu guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Pajajaran, Balai Wiyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Selasa (21/2/2023).

Aksi sujud itu dilakukan menteri yang akrab disapa Risma ketika dia dan Yuniati berdebat soal hibah lahan SLB A Pajajaran.

Yuniati bersama guru-guru lainnya menagih janji Mensos yang akan menghibahkan lahan seluas 1.600 meter persegi di kawasan Balai Wiyata Guna.

Dalam kesempatan itu, Yuniati mengatakan bahwa perjuangannya dan guru-guru yang lain bukan untuk kepentingan pribadi mereka.

Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Kembali Kunjungi Desa Atap di Perbatasan RI, Pastikan 3 Janjinya Tahun Lalu Tertunaikan

"Kita juga bukan untuk kepentingan pribadi, Bu. Tolong direalisasikan," kata Yuniati, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (21/2/2023).

Risma yang saat itu berdebat dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Staf SLB A Pajajaran, tiba-tiba bersujud di kaki Yuniati.

Melihat hal itu, Yuniati pun terkejut dan seketika menangis, sedangkan Risma langsung dibangunkan oleh staf Kemensos.

Momen Mensos Risma bersujud dianggap pencitraan

Yuniati menilai, sujud yang dilakukan oleh Mensos Risma di hadapannya hanyalah pencitraan belaka.

"Menurut saya (sujud) itu pencitraan ya, karena sujudnya tuh tidak jelas, terus setelah sujud dia emosi lagi," ujar Yuniati.

Baca juga: Mensos Risma Beri Penghargaan untuk Polda Sulsel Usai Ungkap Korupsi Bansos Sembako Covid-19

"Kalau sujud itu kan harusnya memohon maaf, saya akan berusaha, tapi kan tidak ada pernyataan itu," imbuhnya.

Dia mengaku kecewa dengan sikap Risma yang emosi ketika menjawab pertanyaan dari para Guru SLB A Pajajaran.

Padahal, menurutnya, Mensos Risma sendiri yang berjanji akan menghibahkan lahan, dan itu yang harus dipenuhi untuk pembangunan fasilitas sekolah tersebut.

"Ketika ditagih beliau emosi dan bicara malah ke mana-mana, jadi tidak menggunakan logikanya," ucap Yuniati.

"Ini (lahannya) kalau belum dihibahkan, kami belum bisa membangun," sambungnya.

Baca juga: Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra Saat Berdebat Terkait Lahan Hibah

Yuniati menjelaskan, saat pihak sekolah memiliki dana, baik dari BOS atau Kementerian Pendidikan, pembangunan tak bisa dilakukan selama lahan tersebut belum dihibahkan.

"Misalnya saat ada dana BOS atau dari Kementerian Pendidikan yang setiap sekolah kan biasanya ada untuk pembangunan, kami jadi tidak bisa membangun," jelasnya.

Selain itu, dia menyampaikan, terdapat perbedaan pandangan antara Mensos Risma dan para Guru SLB A Pajajaran terkait lahan tersebut.

Yuniati menerangkan, Risma ingin lahan tersebut dimanfaatkan untuk area bekerja penyandang disabilitas, sedangkan para guru mau lahan tersebut digunakan sebagai fasilitas pendidikan.

Baca juga: Detik-detik Risma Sujud di Kaki Guru SLB, Berawal dari Janji Hibah yang Tak Ditepati

"Yang benar kan harusnya pendidikan dulu baru lahan kerja, iya tidak? Harusnya dibuka jalur pendidikan dulu baru membicarakan lahan kerja," tutur Yuniati.

"Beliau (Mensos Risma) malah sebaliknya, mempertahankan lahan kerja," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Sujud Menteri Sosial Risma di Kakinya Hanya Pencitraan, Kata Guru SLB A Pajajaran: Sujudnya Ga Jelas"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com