Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bandung Lebih Dingin dari Biasanya, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 23/02/2023, 17:45 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Kota Bandung belakangan ini lebih dingin dibanding biasanya karena angin kencang. Curah hujan pun masih sering terjadi.

Menurut Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG), Yan Firdaus Permadhi, hal ini ada kaitannya dengan kejadian La Nina panjang yang terjadi selama tiga tahun berturut-turut.

"La Nina panjang menyebabkan suhu permukaan laut di sekitar Jabar itu rendah," ujar Yan seusai Bandung Menjawab, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Modus Menafkahi dan Menasehati, Ayah di Bandung Setubuhi 2 Anaknya Berulang Kali

Meski begitu, suhu saat ini sebenarnya lebih hangat dibanding suhu normal sepanjang 30 tahun terakhir.

Suhu di Februari yang normalnya berada di 20 derajat celcius sepanjang 30 tahun terakhir, saat ini suhu minimumnya 21 derajat.

"Bulan Januari juga suhu minimum normalnya 20 derajat celcius. Kalau kita rata-ratakan 20,8 derajat celcius, lebih hangat dari suhu normalnya," ungkap Yan dalam rilisnya. 

Baca juga: Bupati Bandung: Kemacetan di Bojongsoang Sudah Serius, Pembangunan Flyover Solusi untuk Warga

Namun, cuaca dingin yang terasa belakangan ini diakibatkan dari angin kencang yang sering terjadi sejak awal Februari.

Untuk curah hujan, masih sesuai dengan angka normal. Sepanjang November-Desember lalu nilainya masih normal. Namun, untuk Januari memang berkurang 75 persen dari normalnya.

"Untuk Februari kita masih tunggu nilainya. Namun, ada peluang di Maret dan April ini akan normal juga," ucapnya.

Ia memprediksi, pada bulan Ramadhan nanti masih ada potensi hujan. Untuk itu, pihaknya masih akan terus memantau dinamika cuaca ke depannya.

Untuk saat ini, Yan mengimbau, masyarakat lebih waspada dengan angin kencang yang berpotensi bencana alam.

"Masyarakat hati-hati dalam perjalanan karena bisa menyebabkan pohon tumbang yang mencelakai pengendara di jalan," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com