Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ade, Terjerat Narkoba Sejak SMP, Terkena HIV, hingga Jadi Petani Sukses

Kompas.com, 27 Februari 2023, 11:35 WIB
Reni Susanti

Editor

KOMPAS.com - Ade Rukmana (39) merupakan petani sukses di kawasan pegunungan Bukit Tunggul, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Siapa sangka, pria ini memiliki perjalanan hidup yang kelam.

Hari itu, memakai topi berwarna hitam dan jaket tebal, pria berkacamata asal Kampung Cijero Kaso, RT 1/17, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang tersebut terlihat tampil cukup modis saat bertani.

Penampilan Ade terlihat mencolok dibanding petani lainnya. Memasuki jam istirahat, Ade ditemani secangkir kopi hitam dan sebatang rokok bercengkrama dengan petani lain di sebuah bangunan permanen sambil memilah dan packing sayuran hasil panen yang akan dipasarkan.

Baca juga: Mulai Hari Ini Masjid Al Jabbar Ditutup Sementara untuk Evaluasi, Warga: Setuju!

Dalam kesempatan itu, Ade menceritakan kehidupannya yang kelam.

"Sejak SMP saya sudah menjadi pecandu narkoba hingga sekolah juga badung (nakal), jadi SMA juga saya enggak selesai," ujarnya saat ditemui di Lembang, Minggu (26/2/2023).

Saat itu Ade tidak bisa lepas dari dunia gelap narkoba jenis sabu jarum suntik, hingga akhirnya dia terjangkit HIV. Kehidupan dan masa depannya pun tak karuan karena stigma negatif pecandu narkoba melekat pada dirinya.

Dikutip dari Tribun Jabar, Ade harus menjalani rehabilitasi di Rumah Cemara, Kota Bandung, selama 2 tahun sejak 2005.

Baca juga: Dinkes Bandung Barat Temukan Bakteri di Sumber Air Penyebab Keracunan 106 Orang

Setelah selesai, ia kembali pulang ke kampung halamannya di Lembang dengan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Namun dia kembali mengonsumsi narkoba hingga menjalani rehabilitasi di Rumah Cemara pada 2007.

"Jadi, selain menjadi pecandu (narkoba), saya positif HIV. Saya menjalani rehabilitasi dua kali, pertama tahun 2005, terus setelah keluar masuk lagi tahun 2007," kata Ade.

Agar Ade tidak kembali menjadi pecandu narkoba, ia mulai terbuka pada 2008 karena dia tidak diizinkan pulang oleh pengurus Rumah Cemara, hingga akhirnya menjadi penghuni tetap di komunitas panti rehabilitasi itu.

"Di situ saya jadi tahu kehidupan yang benar seperti apa karena poin-poin filsafat hidup digali satu per satu, saya didoktrin dan diubah menjadi orang yang lebih baik," ucapnya.

Setelah menjalani rehabilitasi yang kedua, Ade diangkat menjadi staf umum, lalu menjabat data manajer, dan terakhir menjadi seorang konselor adiksi atau petugas yang melaksanakan layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba.

"Paling lama jadi konselor adiksi selama 5 tahun pegang klien (pecandu narkoba). Jadi, yang tadinya saya diobati menjadi mengobati, akhirnya soal masalah psikologis, saya jadi tahu banyak dari sana," ujar Ade.

Kemudian pada 2013, Ade mengundurkan diri dari pekerjaan di Rumah Cemara dan mencoba untuk menjadi petani sayuran di Lembang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau