Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ade, Terjerat Narkoba Sejak SMP, Terkena HIV, hingga Jadi Petani Sukses

Kompas.com - 27/02/2023, 11:35 WIB
Reni Susanti

Editor

Namun usahanya tak berjalan mulus karena saat itu dia pernah tertipu bandar dan pekerja.

"Saya mengundurkan diri, terus terjun ke pertanian, tapi tabungan dari kantor Rp 75 juta habis, dibohongi bandar dan pekerja karena saat itu saya masih bodoh di dunia pertanian," katanya.

Setelah itu Ade belajar lebih keras dan bertekad untuk menjadi petani yang sukses serta bisa memberdayakan orang lain.

Akhirnya, dia bisa memiliki usaha packing house pertanian sekaligus kantor Koperasi Desa Tani.

Saat ini sudah ada 27 buruh tani, perambah hutan yang bergabung dengan Koperasi Desa Tani yang digarap Ade untuk menaman kangkung, bayam, selada, dan lainnya di lahan milik PTPN VIII seluas 10 hektar. Hasil panennya dipasarkan ke pasar premium kalangan menengah atas.

"Tiap anggota Kelompok Desa Tani diberi lahan garapan seluas 1.250 meter persegi dengan rincian 1.000 meter untuk lahan pertanian konvensional dan 250 meter persegi untuk green house," ujar Ade.

Selain diberi lahan, mereka terlibat dalam sub-bisnis yakni rumah packing, rumah semai, dan tempat pengolahan pupuk, sehingga rata-rata mereka mendapatkan penghasilan Rp 1,5 juta hingga Rp 2,7 juta per bulan.

Dengan begitu, Ade dinilai warga sekitar sebagai petani sukses dan ke depannya dia ingin membuat rumah kompos, rumah ternak, rumah edukasi petani, dan program Srikandi Tangguh guna mengajari para janda untuk mengelola green house.

"Kami menjaring petani yang terlilit utang dan korban rentenir, jadi bisa membantu mereka untuk melunasi utang secara bertahap. Kemudian bekerja sama dengan lembaga filantropi zakat, sehingga petani yang bergabung harus bagaian dari 9 asnaf zakat," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Mantan Pecandu Narkoba di Lembang, Dari Mulai Ditipu Hingga Jadi Petani Sukses

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com