BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Fakta baru penyebab keracunan massal ratusan warga di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terungkap.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat menemukan adanya bakteri Escherichia coli alias E. coli di dalam sumber air yang digunakan untuk mengolah masakan.
Bakteri itu ditemukan dari hasil uji laboratorium sampel air yang digunakan warga untuk memasak.
Baca juga: Status KLB Berakhir, Pasien Keracunan Massal di Bandung Barat Sembuh Semua
Sebelumnya, hasil uji laboratorium juga menunjukkan adanya bakteri Staphylococcus aureus yang terkandung dalam nasi di dalam paket nasi bungkus yang dibagikan kepada warga.
Sekretaris Dinkes Bandung Barat Ridwan Abdullah Putra mengatakan dari kedua bakteri yang ditemukan, bakteri E. coli diduga menjadi pemicu kuat atas keracunan massal warga.
"Jadi ada dua bakteri pemicu keracunan. Pertama Staphylococcus aureus, ditemukan di nasi dan E. coli di dalam sumber air yang dipakai untuk memasak. Diduga yang paling kuat pemicu keracunan dari E. coli," ujar Ridwan, Kamis (23/2/2023).
Dari hasil temuan itu, Dinkes menerbitkan dua rekomendasi terhadap warga di Kampung Cilangari untuk lebih waspada dalam penggunaan sumber air.
Baca juga: Penyebab Keracunan Massal di Bandung Barat Terungkap, Ada Bakteri Berbahaya di Nasi
Masyarakat Desa Cilangari wajib mendidihkan air dengan titik didih 100 derajat sebelum dikonsumsi, hal itu dilakukan agar bakteri E. coli yang terkandung dalam sumber air mati sebelum dikonsumsi.
"Kita imbau kepada warga agar air harus selalu dimasak sebelum dikonsumsi supaya bakteri mati," kata Ridwan.