Sementara itu, Manajer Operasional Perusahaan Otobus (PO) Budiman Tasikmalaya, Ahmad Lujen mengaku, membenarkan adanya kejadian itu dan pihak manajemen sudah mendapatkan laporan tak lama usai kejadian.
Sampai sekarang, kondektur berinisial A tersebut sulit dihubungi dan tak pernah masuk kerja lagi di perusahaan Bus Budiman sampai hari ini, Senin (27/2/2023).
"Informasi itu sudah lama, ketika ada laporan, kami langsung tindak lanjuti dan memanggil terduga pelaku. Namun, kami lost contact dengan terduga pelaku. Bahkan sampai sekarang dia sudah tidak masuk kerja. Jadi kami susah untuk menindaklanjutinya," kata Lujen saat ditemui di kantornya, Senin sore.
Baca juga: KPU Tasikmalaya Masih Temukan Warga Meninggal Terdaftar Jadi Pemilih
Lujen pun menambahkan, pihaknya pun telah melakukan evaluasi dan pengetatan personel bus untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan penumpang.
"Kami tidak mentolerir lagi kejadian seperti itu bagi awak bus dan lainnya," ujar dia.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian setempat terkait hasil penyelidikan kasus penunpang bus Budiman yang menjadi korban pelecehan seksual oknum kondektur bus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.