Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar di Kabupaten Bogor Tewas Dibacok, Plt Bupati Minta Evaluasi Semua Sekolah

Kompas.com - 11/03/2023, 16:54 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengucapkan belasungkawa atas peristiwa pembacokan pelajar berinisial  AS (16) asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia juga akan mengevaluasi seluruh sekolah untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap pelajar.

"Saya telah mendapat laporan peristiwa itu. Meski sekolah dan lokasi kejadiannya berada di wilayah Kota Bogor, tapi korban ini merupakan warga Kabupaten Bogor. Saya menyampaikan duka mendalam dan berharap kejadian serupa tak terulang lagi," kata Iwan melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: Pelajar Tewas Dibacok di Bogor, Tetangga Terisak Kenang Korban: Dia Anak Baik

AS merupakan warga Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Ia tewas akibat dibacok di leher oleh pelajar lain yang datang dari arah belakang mengendarai motor di Jalan Raya Jakarta-Bogor.

Iwan pun meminta kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

Menurutnya, kasus ini harus menjadi perhatian serius dan perlu ada tindakan tegas agar kejadian ini tak terus berulang.

Iwan juga mengingatkan pihak-pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap lembaga pendidikan.

"Memang SMA ini domainnya di provinsi, tapi kita juga harus mengambil langkah antisipasi. Jangan sampai anak-anak kita terlibat atau menjadi korban dari kengerian ini," tegasnya.

Baca juga: Pelajar SMA di Bogor yang Tewas Dibacok Saat Pulang Sekolah Berasal dari Keluarga Tak Mampu

Iwan mengatakan, perlindungan anak tak bisa hanya dilakukan pemerintah.

Butuh kerja sama berbagai pihak, termasuk orang tua dan keluarga untuk sama-sama melakukan pengawasan dan pencegahan.

Ia juga memerintahkan aparat di wilayah aktif melakukan pengawasan dan pencegahan dengan memperkuat sinergitas dengan TNI, Polri, Satgas Pelajar dan pihak terkait lainnya.

"Peran orang tua juga sangat penting sebagai lingkup paling dekat dengan anak. Kita berharap pengawasan dari rumah juga lebih maksimal. Sinergitas hingga ke wilayah juga harus diperkuat. Karena mengatasi ini tidak bisa sendiri-sendiri, butuh peran serta semuanya," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com