Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jabar Minta Pedagang Pakaian Impor Jalankan Instruksi Presiden

Kompas.com - 16/03/2023, 15:15 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta para pedagang pakaian bekas impor agar menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo agar menjual produk dalam negeri.

Ia menyebut, produk dalam negeri penting didukung agar bisa mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri.

"Memang satu sisi apa yang diarahkan oleh pemerintah pusat tentang penggunaan produk dalam negeri supaya meningkatkan ekonomi kita," katanya ditemui di Pondok Pesantren Persis 259 Firdaus di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: 2 Pemasok 2 Kontainer Pakaian Bekas Senilai Rp 1 Miliar Jadi Tersangka

Ia mengakui Kota Bandung banyak penjual pakaian bekas impor, salah satunya Pasar Cimol Gede Bage.

Meski begitu, ia meminta agar para pedagang pakaian bekas impor di mana pun berada, terutama di wilayah Jawa Barat agar menjalankan instruksi Presiden.

"Sekarang banyak produk luar bekas utamanya di Bandung Raya yang menjual itu. Harapan kami para pedagang untuk melaksanakan instruksi ini," ungkap dia.

Kendati meminta para pedagang pakaian impor bekas untuk patuh. Pihaknya juga meminta agar pemerintah memberikan solusi terkait hal itu.

"Tapi harapan kami juga pemerintah harus memberi solusi pada mereka, apa yang harus di jual, sehingga jangan sampai ditutup tapi justru menghentikan usaha mereka," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Sentil Bisnis Impor Pakaian Bekas: Sebut Sangat Mengganggu hingga Minta Ditelusuri

Ia berharap, seluruh elemen baik pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mengundang para pedagang kaos impor bekas untuk membicarakan solusi ke depannya.

"Tidak tertutup kemungkinan kira akan undang mereka untuk bicara dari hati ke hati, nih ada program pemerintah seperti ini, arahan Presiden untuk tidak jualan baju bekas lagi, coba solusinya apa, supaya semua bisa tetap berusaha dapat uang tapi tanpa melanggar aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat," kata dia.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebagai perpanjang pemerintah pusat, lanjut dia, tetap akan menjalankan instruksi Presiden Jokowi terkait pelarangan penjualan pakaian bekas impor.

"Kami tetap sebagai pemda karena kepanjangan pemerintah pusat akan tetap melaksanakan apa yanh diinstruksikan oleh pusat. Tapi mudah mudahan kami bisa memberi solusi agar mereka juga bisa tetap usaha," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Bandung
Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Bandung
Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Bandung
Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bandung
Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Bandung
Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Bandung
Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Bandung
Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Bandung
Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Bandung
Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Bandung
Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Bandung
Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com