BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Puluhan pelajar di SMAN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, digelandang polisi usai terbukti terlibat dalam peredaran gelap narkotika tembakau sintetis atau sinte.
Sedikitnya ada 38 pelajar yang masih duduk di kelas XI dan XII ditangkap Jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Cimahi di berbagai tempat pada Senin (13/3/2023) lalu.
Kasatnarkoba Polres Cimahi, AKP Kusmawan mengatakan, penangkapan puluhan pelajar SMA itu bermula dari laporan masyarakat terkait adanya peredaran narkotika jenis tembakau sintetis di lingkungan sekolah di Kecamatan Lembang.
Baca juga: Habitat Hewan Liar Terganggu, Kades asal Bandung Barat Lempar Ular ke KLHK
"Dari informasi itu, kami selidiki dan kami lakukan profiling siapa oknum pelajar itu hingga akhirnya kami dapatkan pelajar di salah satu sekolah (SMAN 1 Lembang)," ungkap Kusmawan, Jumat (17/3/2023).
Dari oknum pelajar yang ditangkap, polisi melakukan pengembangan penyelidikan lebih lanjut, dari pemeriksaan tersebut kemudian ditemukan pelajar lain yang terlibat dalam peredaran dan konsumsi tembakau sintetis.
"Akhirnya didapat 38 pelajar yang notabene melakukan penyalahgunaan narkotika tersebut, sehingga kita amankan dan kami panggil masing-masing orangtuanya, termasuk pihak sekolahnya," ujar Kusmawan.
Baca juga: Alasan Pemkab Bandung Barat Biarkan Bendera Sobek Berkibar Seharian
38 pelajar SMAN 1 Lembang ini terbukti mengonsumsi tembakau sintetis dari hasil tes urine dan hasil pemeriksaan terhadap lara pelajar tersebut.
Mereka juga mengaku mendapat barang haram itu dari media sosial yang menjajakan tembakau sintetis.
"Mereka pelajar aktif dari salah satu sekolah, jadi kita luruskan yang dikonsumsi oleh mereka itu jenis narkotika sintetis campuran dari tembakau yang diracik dengan campuran kimia," paparnya.
Humas SMAN 1 Lembang, Bambang Setiawan, membenarkan adanya puluhan pelajar SMAN 1 Lembang yang terlibat, namun aktivitas para pelajar ini dilakukan di luar lingkungan sekolah.
"Kami tidak munafik, iya ada (pelajar diamankan) dan itu memang siswa kami, tapi itu dilakukan di luar, tanpa sepengetahuan kami, jadi di luar jam kegiatan belajar mengajar (KBM)," ucap Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.