Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan Calon Kades, Diduga karena Kalah Pemilihan

Kompas.com, 21 Maret 2023, 08:14 WIB
Reni Susanti

Editor

KOMPAS.com - Seorang anggota dewan di Sukabumi ditodong senapan oleh calon kepala desa. Kejadian diduga dipicu karena kekalahan sang calon kades dalam Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi yang ditodong senjata api itu adalah Ujang Abdurohim Rochmi alias Dewan Batman.

Sedangkan calon kades kalah yang menodongkan senjata adalah saudaranya. Ia diduga marah karena sang anggota dewan tidak mendukungnya meski bersaudara.

Baca juga: Kades Ajukan Rp 300 Triliun dari APBN untuk Dana Desa, Dedi Mulyadi: Lumrah dan Harus Dihargai

Saat dikonfirmasi, Dewan Batman mengatakan, penyerangan terjadi Senin (20/3/2023). Saat itu ia sedang berada di rumahnya.

Namun tiba-tiba datang calon Kades membawa senapan. Dalam foto yang beredar, senapan terlihat berbentuk panjang dengan corak warna orange dan hitam ditodongkan kepada Dewan Batman.

"Saya lagi ngobrol dengan beberapa teman, dengan pak ustad, tiba-tiba datang Bom Bom (calon kades kalah) bawa senjata langsung menodongkan senjata ke saya sama yang lainnya," ujarnya dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Polda Jabar Bantah Anggota Polres Sukabumi Aniaya Pacarnya di Bandung

Dewan Batman yang kaget langsung berlari ke dalam rumah lalu masuk ke kamar untuk menghindari amukan calon kades.

"Sampai ngejar, saya masuk ke rumah masuk kamar, termasuk istri yang dikejar Bom Bom dan ditendang-tendang pintu kamar," jelasnya.

Kondisi pun berhasil kondusif setelah aparat kepolisian mengamankan situasi di rumah Dewan Batman.

Informasi diperoleh, permasalahan dipicu perbedaan pilihan antara Dewan Batman dengan Abdur Rohman Rochmi (Bom Bom). Padahal, Dewan Batman dan Bom Bom masih bersaudara.

"Kalau di lokasi di rumah kondusif, penjagaan masih, di desa, di rumah saya juga masih ada beberapa anggota dari polsek maupun dari pihak Polres. Iya keluarga, adik, mungkin iya (karena beda dukungan), kalau beda dukungan wajar," kata Dewan Batman.

Diketahui, dalam PAW itu terdapat tiga calon, yakni Sirodjudin, Aris Irvan Haryadi dan Abdur Rahman Rochmi. Dalam PAW itu dimenangkan Sirodjudin.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, mengatakan, peristiwa itu dapat diredam oleh anggota Polsek Ciemas yang mengamankan di lokasi.

"Gak ricuh, hanya perbedaan pendapat saja. Bisa diredam oleh anggota polsek yang pengamanan di lokasi," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan Calon Kades yang Kalah, Diduga Tak Mendukung Meski Saudara

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau