Anwar Sadat, Camat Mundu, Kabupaten Cirebon mengungkapkan, kesiapsiagaan adalah hal utama saat terjadinya potensi musibah.
Sejak sebelum banjir, dirinya sudah mengantisipasi dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kehadiran pemerintah di lokasi yang berpotensi banjir sangat dibutuhkan untuk penanganan cepat.
“Pokoknya, kerja sama pemerintah terdekat itu sangat penting, semisal RT, RW, Desa, Camat. Kerja sama dan kekompakan dengan masyarakat juga sangat dibutuhkan. Karena kalau menunggu-nunggu, bisa jadi banyak warga yang terjebak banjir sekitar 1,5 meter,” tegas Anwar kepada Kompas.com Jumat (31/3/2023).
Anwar menyebut, tim BPBD, Basarnas, TNI, Polri telat datang, karena mereka juga menolong banyak korban terdampak banjir di wilayah lain.
Dia yang mendapatkan laporan tingkat kabupaten mengungkapkan, banjir yang terjadi pada Kamis malam, terjadi di banyak tempat. Petugas pun langsung mengevakuasi banyak warga di tiap tempat tersebut.
Proses evakuasi yang menggunakan tangga dengan cara tandu adalah inisiatif warga dan pemerintah secara spontan demi penyelamatan.
Setelah tim gabungan berhasil menembus ke area banjir, proses evakuasi tertangani kian lebih cepat.
Anwar mencatat, proses evakuasi berlangsung sesaat terjadinya banjir sekitar pukul 20.00 WIB hingga sekitar pukul 03.00 WIB. Satu persatu warga dibawa ke Masjid Al-Ikhlas perumahan Puri Banjarwangunan. Hingga pukul 03.00 WIB, ada sebanyak 630 warga pengungsi.
“Ada 630 pengungsi dari RT 01, 02, 03 dalam RW 08. Balita 22, anak 55, dewasa 350, dan lanjut usia 200. Tidak ada korban jiwa. Warga mulai kembali ke rumah Jumat pagi tadi,” tambah Anwar.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deny Nurcahya menyampaikan, kejadian banjir tadi malam tergolong massif dan nyaris merata di banyak tempat.
Ini terjadi karena intesitas curah hujan yang sangat tinggi selama berjam-jam. Terjadi peningkatan arus aliran sungai dikarenakan adanya kiriman dari hulu yang juga hujan deras seharian.
Penanganan kebencanaan sudah dilakukan sejak Kamis siang dengan mengimbau potensi banjir ke tiap simpul-simpul.
Saat pelaksanaan penanganan banjir, pihaknya juga langsung menerjunkan petugas serta berkoordinasi kepada Basarnas, TNI, Polri, dan berbagai pihak.
“Semua bergerak ke titik-titik terparah dan langsung melakukan penanganan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir Kamis malam tadi,” kata Deny saat ditemui Kompas.com Jumat (31/3/2023) di Permata Dawuan saat peninjauan.
Pantauan Kompas.com, BPBD, Basarnas, Brimob Datacemen C Polda Jabar, Koramil, Polsek, PMI, bersama-sama menerjunkan perahu karet ke Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani, karena banyaknya warga yang butuh evakuasi.
Sebagian tim BPBD bersama kepolisian dan TNI setempat, juga menurunkan perahu karet di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, untuk proses evakuasi warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.