Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi, Pengendara Asal Tebet Terperosok karena Ikuti Google Maps di Bogor

Kompas.com, 10 April 2023, 19:47 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Kasus pengendara yang terperosok karena mengikuti aplikasi penunjuk arah Google Maps kembali terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kali ini, korbannya adalah pengendara mobil Toyota Inova bernama Ilyas asal Tebet, Jakarta Selatan.

Ia dan teman-temannya terperosok ke jalan berlumpur di Kampung Bambu Duri, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, pada Minggu (9/4/2023) petang.

Baca juga: Cerita Penumpang Saat Bus Pemprov Jatim Terperosok di Pemakaman Kediri Usai Ikuti Google Maps

Jalan yang bersemak dan sempit itu membuat korban panik dan langsung menelpon meminta tolong ke petugas pemadam kebakaran (Damkar) setempat.

"Iya (terperosok gara-gara ikut Google Maps), itu kejadiannya kemarin sore," kata Komandan Regu 3 Rescue Damkar Kabupaten Bogor, Syahbudin saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/4/2023) sore.

Syahbudin menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika Ilyas bersama dua temannya hendak pulang ke Tebet, Jakarta Selatan.

"Dia bertiga dia mobil Toyota Inova itu, awalnya mereka mau pulang habis nganter barang di Kota Bogor," ujarnya.

Petugas Damkar sedang mengevakuasi mobil Toyota Inova yang terperosok setelah mengikuti Google Maps di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/4/2023).Dok. Damkar Kabupaten Bogor Petugas Damkar sedang mengevakuasi mobil Toyota Inova yang terperosok setelah mengikuti Google Maps di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/4/2023).

Karena ingin cepat sampai dengan mencari jalan alternatif, Ilyas akhirnya memilih menggunakan teknologi Google Maps.

Namun, Ilyas justru diarahkan melewati jalan yang tidak jelas dan akhirnya dia tersesat.

Baca juga: Ikuti Instruksi Google Maps, Bus Milik Pemprov Jatim Tersesat ke Kuburan di Kediri hingga Terperosok ke Lubang Jalan

Saat mengikuti arahan Google Maps itulah ia dan mobil Toyota bernomor polisi B 2490 BIV itu terperosok.

"Pengemudi mobil ini mengikuti Google Maps melewati jalur tanah dan sempit, ban mobil sebelah kanan terperosok. Jadi di sana jalan sempit, di kanan jalan itu tepi kali, kirinya alang-alang. Jadi bagian kiri mobil terperosok keluar dari jalur dan ngegantung," ungkapnya.

Petugas Damkar sedang mengevakuasi mobil Toyota Inova yang terperosok setelah mengikuti Google Maps di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/4/2023).Dok. Damkar Kabupaten Bogor Petugas Damkar sedang mengevakuasi mobil Toyota Inova yang terperosok setelah mengikuti Google Maps di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/4/2023).
Syahbudin menyebutkan korban langsung menghubungi Damkar untuk meminta pertolongan evakuasi.

Setelah dapat laporan itu, Tim Rescue kemudian menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan.

Saat tiba di lokasi, korban dan mobilnya ditemukan sudah dalam keadaan posisi keluar jalur dan nyaris jatuh ke kali. Team rescue langsung mengevakuasi korban menggunakan sejumlah peralatan.

Baca juga: Ribuan Ikan di Sungai Cileungsi Bogor Mati, Diduga karena Pencemaran Limbah

Ilyas dan teman-temannya berhasil dievakuasi menggunakan peralatan. Syahbudin memastikan bahwa tidak korban maupun luka-luka.

"Mobil tersebut berhasil dievakuasi dalam waktu 2 jam, dan situasi sudah kembali kondusif. Aman enggak ada yang luka," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau