Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Indramayu Nina Agustina Dorong Pemberdayaan Perempuan lewat Program PE-RI

Kompas.com - 18/04/2023, 11:40 WIB
Nada Zeitalini Arani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, mendorong pemberdayaan perempuan melalui program Perempuan Berdikari (PE-RI).

Program ini merupakan satu dari 10 program unggulan kepemimpinan Bupati Indramayu Nina Agustina.

Nina mengatakan, program PE-RI merupakan respons terhadap para Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan asal Indramayu yang terdampak pandemi Covid-19.

Melalui program tersebut, Pemkab Indramayu dapat memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan pelatihan kewirausahaan. Tujuannya, agar mereka dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Indramayu untuk memberikan pelatihan keterampilan, seperti membuat kue, memasak, menjahit, dan make up,” ujar Nina ketika mengunjungi kantor Kompas.com, Rabu (12/4/2023).

Nina berharap, dengan pelatihan tersebut, mereka mempunyai keterampilan yang bisa dibangun menjadi usaha dan mendapatkan kredit usaha.

Nina menjelaskan, program yang dijalankan tersebut berkesinambung dengan program unggulan Kredit Usaha Warung Kecil (KRUW-CIL) milik Pemkab yang bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB untuk memberikan kredit lunak atau permodalan.

Jadi, masyarakat yang diberi pelatihan keterampilan akan diminta membuat kelompok berisi 10 orang.

Kemudian, mereka akan diberikan modal Rp 50 juta dengan hitungan setiap orang menerima Rp 5 juta.

“Alhamdulillah, program PE-RI berkembang dan sudah menyasar lebih kurang 1.600 orang. Jadi, perempuan-perempuan sekarang tidak hanya (punya pilihan untuk berdiam) di rumah saja, tetapi bisa punya warung dan usaha lain,” tutur Nina.

Nina menjelaskan bahwa program PE-RI yang diinisiasi tidak memberi batasan usia pada peserta.

Satu-satunya syarat yang diberlakukan bagi peserta adalah aktif memiliki kegiatan usaha.

Selain akses permodalan melalui Bank BJB, kegiatan PE-RI juga diawasi oleh Disnaker Indramayu.

Selain pelatihan keterampilan, peserta akan diberikan pendampingan kewirausahaan, seperti motivasi kewirausahaan, pelatihan manajemen keuangan dan permodalan, kemasan produk dan pemasaran, serta legalitas produk.

Para pelaku usaha PE-RI, kata Nina, turut memberdayakan potensi yang dimiliki Kabupaten Indramayu, yakni mangga.

Mereka berinovasi membuat olahan berbahan dasar mangga, seperti sirup, minuman, serta dodol.

Baca juga: Mangga Indramayu Segera Mendunia...

Selain itu, Indramayu juga dikenal sebagai wilayah garis pantai terpanjang yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan.

Oleh sebab itu, masyarakat juga menginovasikan hasil laut menjadi berbagai produk olahan, seperti kerupuk ikan dan udang.

Kemudian, pelaku usaha Indramayu juga turut melestarikan warisan budaya batik.

Salah satunya batik complongan khas Indramayu yang sudah terdaftar dalam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Sebagai pemimpin daerah perempuan, Nina berharap, perempuan, terutama di Kabupaten Indramayu bisa mandiri. Ia harap, program PE-RI turut membantu perempuan mendukung perekonomian keluarga, daerah, serta nasional.

Kunjungan Bupati Indramayu Nina Agustina (sebelah kiri) ke kantor Kompas.com, Rabu (12/4/2023)Kompas.com/ Nada Zeitalini Arani Kunjungan Bupati Indramayu Nina Agustina (sebelah kiri) ke kantor Kompas.com, Rabu (12/4/2023)

Arus mudik jadi peluang bisnis

Pada kesempatan tersebut, Nina juga mengatakan bahwa para perempuan yang mengikuti program PE-RI ataupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indramayu, antusias menyambut arus mudik Lebaran.

Mengacu pada 2022 saat Indramayu membangun 11 posko mudik, pihaknya mampu menyediakan berbagai fasilitas sehingga pemudik, terutama pengguna motor bisa beristirahat dengan nyaman.

Kala itu, pelaku UMKM PE-RI berpeluang membuka lapak dan meningkatkan omzet.

“Kami beruntung, pemotor yang melewati wilayah pantura mampir ke Indramayu untuk beristirahat dan akhirnya berdampak pada rezeki perekonomian masyarakat,” ucap Nina.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022, Omzet Penjual Mangga Indramayu Sehari Capai Rp 10 Juta

Tahun ini, imbuhnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu berencana membuka posko istirahat tersebut kembali dengan jumlah yang sama atau bahkan lebih banyak.

Program unggulan Kabupaten Indramayu

Sebagai informasi, Pemkab Indramayu mengusung visi dan misi Indramayu Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat (BERMARTABAT).

Dari visi dan misi ini, Pemkab Indramayu memiliki 10 program unggulan, yakni Indramayu Cepat Tanggap (I-CETA), Lebu Digital (LE-DIG), Desa Kabeh Terang (DE-KAT), dan Alun-Alun Rakyat (A-LUR).

Kemudian, ada pula Dokter Masuk Rumah (DOK-MARU), Perempuan Berdikari (PE-RI), Kredit Usaha Warung Kecil (KRUW-CIL), Berjamaah Subuh Keliling (BERSU-LING), Kejar Paket (JA-KET), serta Lacak Aset Daerah (LA-DA).

Nina menjelaskan, dia dan Super Tim, sebutan Nina terhadap tim kerja Kabupaten Indramayu, terus berupaya memberikan yang terbaik untuk membangun Kabupaten Indramayu.

Meski demikian, Nina tak menampik kebutuhan akan penyesuaian antara dia dengan para perangkat kerja daerah.

“Pastinya tidak mudah untuk mengubah suatu sistem yang dibawa pemimpin terdahulu dan menyesuaikannya dengan gaya kepemimpinan saya. Saya menyesuaikan dan mereka (Super Tim) juga menyesuaikan,” jelasnya.

Nina menegaskan bahwa dirinya dan Pemkab Indramayu tetap membutuhkan dukungan dan semangat berbagai pihak. Mulai dari tokoh agama dan masyarakat, hingga masyarakat Indramayu.

“Tanpa dukungan masyarakat, kami sebagai pemimpin bukanlah apa-apa,” ujarnya.

Kunjungan Bupati Indramayu Nina Agustina (di tengah dengan baju putih) ke kantor Kompas.com, Rabu (12/4/2023)Kompas.com/ Nada Zeitalini Arani Kunjungan Bupati Indramayu Nina Agustina (di tengah dengan baju putih) ke kantor Kompas.com, Rabu (12/4/2023)

Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Nina, Kabupaten Indramayu meraih beberapa penghargaan, salah satunya Dukcapil Hebat yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Dirjen Dukcapil Kemendagri RI).

Kemudian, Satya Lencana Pembangunan Pertanian berkat program Pusat Pangan (Puspa) yang diberikan Tim Verifikasi Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com