Ono menyebutkan, seluruh mesin partai akan ikut bergerak untuk memenangkan Gubernur Jawa Tengah itu.
Ia meminta Ganjar Pranowo agar mempersiapkan diri untuk turun langsung ke wilayah Jawa Barat agar masyarakat Jawa Barat mengetahui betul sosok Ganjar.
"Kalau struktural partai dari mulai DPD hingga ke anak ranting Partai yang berbasis RT atau RW, selanjutnya kepala daerah kita mempunyai 12 Kepala Daerah dan mempunyai 4 wakil Kepala Daerah dan itu pun sudah kita instruksikan mereka berjalan masif. Legislatif partai kita mempunyai 227 anggota DPRD Provinsi di Jabar dan anggota DPRD Kabupaten Kota, lalu saat ini kita sedang merumuskan yang nanti akan didaftarkan ke KPU bulan Mei kita mempunyai sekitar 1.300 caleg DPRD Provinsi dan caleg DPRD Kabupaten Kota," terangnya.
"Sehingga kita sudah memiliki kekuatan instrumen partai yang terbaik, pasukan PDI-P di Jawa Barat untuk menyosialisasikan kepada masyarakat melalui media sosial, juga melalui media mainstream dan terakhir kita berharap Mas Ganjar untuk mulai turun ke masyarakat, baik lewat instrumen partai atau relawan-relawan," sambungnya.
Waktu penunjukan Ganjar Pranowo menjadi Calon Presiden (Capres) PDI-P oleh Megawati, kata Ono, sudah tepat.
Ia menolak jika waktu penunjukan Ganjar sebagai Capres terkesan mendadak. Menurutnya, apa yang diputuskan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah sangat tepat.
Baca juga: KPP Anggap Majunya Ganjar sebagai Capres Beri Keuntungan untuk Anies
"Sebenarnya enggak mendadak, mungkin sudah ada dari setahun yang lalu. Boleh dikatakan "rumor" yang ada si PDI-P perjuangan kan ada dua kader partai yakni Ganjar dan Mba Puan tapi keputusannya kan ada di Ibu Ketua Umum, sehingga seluruh kader bukan hanya di Jabar tapi seluruh kader di Indonesia tidak merasa terkaget dengan pengumuman tersebut," tuturnya.
Tak sedikit, lanjut Ono, kader yang memprediksi keputusan pengumuman Capres itu akan diumumkan pada Juni yang dianggap kader PDI-P sebagai bulan Bung Karno.
Menurutnya Ketua Umum Msgawati Soekarnoputri sudah melakukan proses yang panjang ihwal pengambilan keputusan Ganjar ditunjuk sebagai Capres.
"sehingga tidak terkesan mendadak walaupun misalnya kami berfikir apakah nanti bulan Juni pada saat bulan Bung Karno dan nanti akan ada rencana silaturahmi Nasional PDI-P di GBK ternyata Ibu memilih momentum hari lebaran. Sehingga saya yakin itu tidak mendadak dan tidak tergesa-gesa, tapi sudah melalui sebuah proses panjang, Ibu Megawati sudah banyak diskusi, berkonsultasi ya itu lah Ibu Megawati selalu membuat kejutan tapi untuk kader PDI-P kejutan boleh tapi tidak ada hal yang mendadak atau terburu-buru," ungkapnya.
Baca juga: Soal Wacana Prabowo Cawapres Ganjar, Gerindra: Capres Hanya Satu, Prabowo
Terkait nama Puan Maharani yang sempat disebut-sebut sebagai Capres, pihaknya mengaku kader PDI-P punya spesifikaski patuh terhadap putusan DPP dan Ketua Umum.
Saat ini, Puan Maharani oleh Ketua Umum Megawati ditunjuk sebagai ketua tim pemengan Pilpres dan Pileg, sedangkan Prananda Prabowo ditugaskan untuk mengetuai tim evaluasi konsolidasi partai untuk Pilpres dan Pileg mendatang.
"Tidak ada sejarahnya instruksi dari ketua umum dimana Capres, Cawapres, Calon Gubernur, Calon Bupati dan Walikota kader PDI-P terbelah. Saya yakin kader PDI-P perjuangan akan solid mendukung Ganjar dan selalu konsisten untuk memenangkan Pilpres maupun Pileg," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.