"Asalnya 11 RW yang terendam banjir, tapi hari sabtu tambah satu RW yang terendam banjir. Jadi yang tak terendam banjir hanya RW 7 dan 8," tutur Yayan.
Dia menyampaikan, banjir di wilayah tersebut pasang-surut. Pagi hingga siang volume air berkurang, sedangkan sore sampai malam air kembali meninggi, terutama ketika curah hujan di hulu Sungai Citarum dan wilayah Kota Bandung lainnya sedang tinggi.
"Paling banyak warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing, yang mengungsi ada 12 kepala keluarga, sebanyak 27 jiwa," paparnya.
Menurut Yayan, tinggi muka air (TMA) banjir yang merendam desanya, pada titik terdalamnya dapat mencapai 1,5 meter.
Baca juga: Sekolah di Cimahi Terendam Banjir, Ujian SMP Terpaksa Ditunda
"Yang terdampak sekitar 3.500 KK, 10.000 jiwa," bebernya.
Dia menerangkan, jumlah tersebut hanya dari Desa Dayeuhkolot. Totalnya akan menjadi lebih banyak bila ditambah dengan jumlah warga Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, yang juga terdampak banjir.
Yayan mengungkapkan, bantuan bagi warga yang mengungsi sudah ada dari BPBD, Dinsos, dan instansi atau lembaga lainnya.
"Tapi bantuan untuk warga yang bertahan di rumahnya belum ada karena banyak, yang baru ada hanya 240 bingkisan jadi belum cukup," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.