Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Sehat Cileunyi Makin Jorok, Kini Sampah Menggunung Setinggi Atap Kios

Kompas.com - 12/05/2023, 11:21 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, makin jorok.

Pantauan Kompas.com, Jumat (12/5/2023), ketinggian sampah sudah hampir setara dengan atap kios para pedagang.

Pada Rabu (3/5/2023) saat Kompas.com mendatangi lokasi, sampah memang menumpuk, tapi tidak setinggi sekarang.

Selain itu, panjang tumpukan sampah makin mengular hingga ke belakang dan membentuk letter L.

Selain mengeluarkan bau busuk yang menyengat, tumpukan sampah juga mengeluarkan air berwarna hitam yang menggenang setinggi 10 sentimeter.

Empat kios yang berhadapan langsung dengan sampah tersebut terpaksa harus menyiapkan lebih dari lima batu paving blok berbentuk persegi panjang untuk akses berjalan bagi pembeli.

Sebelumnya, air dari sampah tidak sampai menimbulkan genangan.

Di lokasi, beberapa pedagang juga menuliskan peringatan agar para pembeli berhati-hati dalam melangkah.

Kompas.com mencoba mendatangi kantor pengelola Pasar Sehat Cileunyi. Namun, tidak ada satu pun petugas yang mau memberi keterangan soal gunungan sampah di pasar.

Baca juga: Namanya Pasar Sehat Cileunyi, tapi Joroknya Minta Ampun

Baca juga: Gunungan Sampah di Pasar Sehat Cileunyi, Pedagang: Kami Saja Terganggu, Apalagi Pembeli

 

Pedagang jengkel

Pedagang Pasar Sehat Cileunyi yang ditemui Kompas.com, meluapkan rasa jengkelnya karena sampah makin menggunung.

Para pedagang memasang tulisan larangan membuang sampah dengan nada yang cukup keras.

"Kanggo sementara, teu kenging miceun runtah kadieu. G*b**g bau (untuk sementara, tidak boleh membuang zampah ke sini".

Para Pedagang Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memasang sebuah tulisan larangan membuang sampah dengan nada keras. Hal itu dilakukan para pedagang lantaran jengkel dengan situasi sampah yang kian hari kian memggunung, Jumat (12/5/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Para Pedagang Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memasang sebuah tulisan larangan membuang sampah dengan nada keras. Hal itu dilakukan para pedagang lantaran jengkel dengan situasi sampah yang kian hari kian memggunung, Jumat (12/5/2023)

Enda (33), salah satu pedagang pasar mengatakan, tulisan tersebut sengaja di pasang para pedagang lantaran jengkel terhadap situasi yang sudah selama bertahun-tahun.

Ia menyebut sampah yang makin menggunung di Pasar Sehat Cileunyi, bukan hanya disebabkan oleh para pedagang saja, tapi juga orang luar yaitu warga sekitar dan pembeli yang kerap membuang sampah di sana.

"Kalau saya setuju ditulis gitu, nadanya tegas juga biar enggak ada yang buang di sana lagi," katanya ditemui di Pasar Sehat Cileunyi, Jumat.

Selain untuk para pembuang sampah, dia menyebut, tulisan itu juga ditujukan kepada pengelola pasar dan dinas yang terkesan cuek dengan situasi tersebut.

Menurutnya, sampah yang kini menggunung dan hampir setara dengan atap kios para pedagang itu sudah dua bulan tidak dibersihkan.

"Mau enggak jengkel gimana, ini sebelum puasa juga udah numpuk gini," tuturnya.

Enda mengatakan, jika harus saling menyalahkan, semua pihak juga memiliki kesalahan. 

Namun, saat ini yang paling disorot adalah petugas pengelola sampah pasar yang dirasa para pedagang kurang efektif dalam menjalankan tugasnya.

"Karena tukang sampahnya enggak mau numpukin atau yang buang sampahnya juga enggak mau merapihkan kalau membuang. Jadi langsung main tumpuk saja," jelasnya.

Sementara, Soleh (42), pedagang sembako di Pasar Sehat Cileunyi, mengatakan, sudah genap dua bulan tumpukan sampah tidak dibersihkan secara total.

Sampah memang sempat diangkat pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, tapi hanya sekali. Itu pun menggunakan satu truk saja.

"Pernah sekali, tapi cuma satu truk. Enggak ngaruh apa-apa, sisanya masih kaya gini," ujar Soleh di lokasi.

Soleh menilai, jika pengelola pasar menyiapkan lahan untuk tempat pembuangan akhir tepat di belakang pasar atau di lokasi lain, tentu tidak akan lagi ada gunungan sampah.

"Ini mah akses pedagang. Harusnya di belakang karena kalau yang di belakang itu gampang truk masuk. Kalau di angkut setiap hari enggak akan gini," tambahnya.

Senada dengan para pedagang, Amin (46), salah seorang pembeli, mengatakan, sudah jengkel dengan kondisi sampah di Pasar Sehat Cileunyi.

Amin yang juga merupakan pedagang baso keliling mengaku terdampak dengan adanya sampah di pasar itu

Pasalnya, dia harus bekerja dua kali untuk mencuci sampai bersih bahan olahan baso yang dibelinya.

"Yang punya kios dekat sampah mah sudah bosan, apalagi saya pembeli. Saya jujur saja kena dampak. Sekarang saya beli di kios yang depannya gunungan sampah, terus banyak lalat dan bau. Mau enggak mau saya harus kerja dua kali biar steril dagangan saya nanti," kata Amin.

Ditanya terkait tulisaan protes para pedagang, Amin menyetujuinya. Ini karena sampah di Pasar Sehat Cileunyi sudah sangat menganggu.

"Saya setuju dengan tulisan itu. Ya, harus introspeksi masing-masing juga, supaya capet selesailah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Bandung
Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Bandung
Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Bandung
Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Bandung
Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com