9 Kuda Mati Terpanggang Akibat Kebakaran di Bogor, Api Berhasil Padam Setelah 1 Jam

KOMPAS.com - Sebanyak sembilan ekor kuda mati terpanggang akibat kebakaran yang melanda kandang kuda Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (13/5/2023) sekitar pukul 15.10 WIB.

Kandang kuda yang mengalami kebakaran itu terletak di Jalan Raya Cikampak Cicadas, Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea.

Kebakaran terjadi karena korsleting dari ruangan gedung pesantren yang juga berada di wilayah tersebut.

Beruntung, saat kebakaran terjadi para santri berhasil menyelamatkan diri.

Baca juga: Gedung Pesantren dan Kandang Kuda di Bogor Kebakaran, 9 Kuda Terpanggang

9 kuda terpanggang

"9 kuda mati terpanggang akibat kebakaran ini. (Korban santri) tidak ada," kata Wakil Komandan Regu 3 Damkar Sektor Ciomas Kabupaten Bogor, Budi Faturachman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Pada saat api memerah, kata Budi, santri-santri tersebut menjauh dari tempat kejadian.

Mereka ketakutan untuk menyelamatkan diri.

Budi menyebut, tak ada korban jiwa dari para santri itu.

Kini, mereka sudah kembali ke tempatnya (asrama) masing-masing.

1 jam pemadaman

Petugas Damkar yang diterjunkan berhasil memadamkan api tersebut setelah berjibaku selama satu jam.

Api bisa dikuasai oleh lima regu armada Damkar dari berbagai wilayah sekitar pukul 16.00 WIB.

"Waktu penanganan 60 menit. Dua pemadam unit Sektor Ciomas, perbantuan satu unit Sektor Leuwiliang, satu unit Sektor Cibinong dan satu unit Sektor Yasmin," ujar dia.

Beruntung api bisa dipadamkan sehingga tidak menjalar ke tempat hunian santri.

"Tidak ada kendala, api berhasil dipadamkan. Situasi kembali kondusif," ucap dia.

Akibat korsleting listrik

Budi mengungkapkan, kebakaran terjadi akibat korsleting dari ruangan bangunan pesantren itu.

"Objek yang terbakar kabel listrik, penyebab kebakaran korsleting listrik," ujar dia.

Baca juga: Bacaleg Gerindra Daftar Naik Kuda, PKB Bawa Rubicon, Saat Sampai Berkas Ditolak KPU Banyuwangi

Lima unit mobil pemadam kebakaran langsung dikerahkan.

"Api sudah bisa dikuasai dan tidak sampai merambat ke tempat hunian santri-santri," jelas Budi.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Khairina), TribunnewsBogor.com