BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengomentari rencana pembangunan pabrik alas kaki asal Amerika Serikat (AS), New Balance, di Cirebon, Jawa Barat.
"Itu hal bagus, kita harap New Balance bisa meningkatkan investasinya di sini. Saat ini kita masih nomor 2 di bawah Vietnam. Tapi sebentar lagi angka kita akan melewati Vietnam. Karena memang dengan suasana investasi yang bagus, mereka confident memilih investasi di
sini," ujar Luhut dalam rilisnya, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Ajak Perwakilan Kongo ke Morowali, Menteri Luhut Paparkan Masa Depan Kendaraan Listrik
Tak hanya itu, Luhut mendorong material-material yang dibutuhkan untuk memproduksi alas kaki dalam jumlah massal. Dari pada mengimpor dari negara lain, lebih baik diproduksi secara lokal.
“Kita kan karet banyak, kita penghasil karet besar, kita coba supaya karet-karet yang dipakai dalam produksi beserta material-material lainnya dapat diproduksi secara lokal," ucap dia.
"Presiden juga mulai memberikan instruksi. Kita sedang merapatkan ini, dan minggu depan kami akan melakukan meeting besar mengenai itu," ucap dia.
Baca juga: Menko Luhut soal Proyek Terminal LNG Bali: Jangan Dicampuradukkan dengan Pariwisata
Director of Materials Asia New Balance, Vik Saran menyampaikan, ekspansi ke Indonesia merupakan bagian dari strategi perusahaannya dalam meningkatkan kapasitas manufaktur.
New Balance berharap dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, terutama di Cirebon dan Majalengka.
"Pabrik ini sifatnya padat karya sehingga memberikan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja kepada tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Barat," tutur dia.
Country Manager Sourcing Indonesia New Balance, Elmore Simorangkir menjelaskan sejumlah alasan pihaknya memilih Indonesia untuk ekspansi.
Indonesia merupakan negara dengan kondisi politik yang stabil, punya peraturan hukum yang jelas, dan infrastruktur memadai.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu mengatakan, investasi perusahaan asal Amerika tersebut menciptakan lapangan kerja.
Secara nasional lulusan SMA/SMK setiap tahunnya sebesar 3.7 juta. Dari jumlah tersebut hanya 48-49 persen yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya ada 1,9 juta siswa yang membutuhkan pekerjaan.
Sedangkan lulusan di Jabar mencapai 560.000 setiap tahun. Hal tersebut menandakan banyak sekali lulusan baru yang membutuhkan lapangan kerja.
“Kita sangat butuh investor padat karya sehingga para pengusaha dapat menampung lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," ungkap dia.
Di sisi lain, investor membutuhkan jaminan keamanan, kepastian hukum, perizinan, dan kebijakan yang mendukung kondusivitas dunia usaha.
"Semua keinginan dari para investor New Balance sudah dijawab dengan tuntas oleh Pak Luhut dan digaransi bahwa semua usaha akan dilakukan untuk mempermudah investasi masuk ke Indonesia. Hal tersebut akan memberikan optimisme kepada seluruh investor dan calon investor yang hadir dalam New Balance Materials Summit," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.