Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Biksu Thudong Tiba di Cirebon, Warga Sambut Hangat dan Berikan Air

Kompas.com - 18/05/2023, 12:31 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Rombongan 32 orang bhante atau biksu dalam perjalanan spiritual Internasional Thudong, telah tiba di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (18/5/2023) pagi.

Sejumlah warga menunggu kedatangan mereka sejak pagi, memberikan air mineral.

Antusiasme warga ini didasari rasa penasaran yang dibalut hangatnya toleransi beragama warga indonesia.

Baca juga: Kelenteng Liong Hok Bio Magelang Jadi Tempat Menginap Para Biksu Thudong, Tak Ada Persiapan Khusus

Sebanyak 32 orang bhante atau biksu melintas di Jalur Utama Pantura, Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Mereka melintas di tengah riuh dan hangatnya sambutan warga sekitar.

Para biksu ini berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan juga Indonesia. Mereka melaksanakan perjalanan ibadah dengan berjalan kaki menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Sejumlah warga menyambut kedatangan 32 Bhante atau biksu, di jalan Pantura Plumbon Kecamatan Plumbon, Kamis (18/5/2023).MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah warga menyambut kedatangan 32 Bhante atau biksu, di jalan Pantura Plumbon Kecamatan Plumbon, Kamis (18/5/2023).

Perjalanan sekitar 2.000 kilometer ini ditargetkan tiba di borobudur 1 Juni 2023 untuk menyambut Hari Raya Waisak, yang berlangsung pada 4 Mei mendatang.

Kehadiran mereka yang terus berjalan kaki, disambut warga sekitar. Bahkan mereka rela menanti sejak pagi sebelum rombongan tiba.

Salah satunya Azizah, warga desa Plumbon, menyampaikan, dirinya sudah menunggu Biksu sejak sekitar pukul 06.30 WIB. Hal itu dia lakukan bersama saudara, dan juga tetangga-tetangganya hingga ramai.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Tradisi Thudong dan Perjalanan Para Biksu Menyambut Waisak

Azizah mengungkapkan, dirinya serta warga lain, hanya ingin memberikan air mineral untuk menghilangkan dahaga sejenak.

Warga juga ingin menunjukkan sikap toleransi dan penghormatan terhadap warga yang sedang melalukan ibadah.

“Nunggu dari jam 06.30 WIB. Saya dengar berita yang sudah banyak di tv-tv, ada biksu lewat Pamanukan, Indramayu, dan hari ini di Cirebon. Penasaran aja, apalagi mereka berjalan kaki sangat jauh dari negara lain, jadi saya inisiatif ngasih air minum aja,” kata Azizah saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Di tempat lain, Yuka warga Desa Tegalsari Kecamatan Weru juga menyambut antusias rombongan Biksu Thudong.

Warga juga memberikan semangat kepada mereka yang sedang menempuh perjalanan ribuan kilometer.

“Toleransi sih, kita nyematin mereka aja, seru banget, baru kali ini, pertama kali, makanya warga juga banyak yang hadir,” kata Yuka saat ditemui Kompas.com.

Baca juga: Jalani Ritual Thudong, 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur Jelang Waisak

Dirinya dan warga lain mengaku bahwa ini adalah kali pertama melihat ritual biksu secara langsung. Selama ini hanya melihat biksu di tayangan tayangan televisi.

Warga mendoakan agar para biksu tetap semangat dan selamat sampai tujuan di Borobudur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan 'Study Tour' Imbas Bus Terguling di Ciater

Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan "Study Tour" Imbas Bus Terguling di Ciater

Bandung
Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com