Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Ritual Thudong, 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur Jelang Waisak

Kompas.com - 12/05/2023, 20:27 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - 32 biksu dari berbagai negara melakukan ritual perjalanan Thudong dari Nakhon Si Thammarat, Thailand, menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Para biksu itu berangkat dari Thailand pada Kamis (23/3/2023), dan direncanakan akan tiba di Candi Borobudur pada Rabu (31/5/2023).

Dilansir dari unggahan akun Instagram Young Buddhist Association (YBA) of Indonesia, para biksu itu akan melewati empat negara, yakni Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, dengan jarak sekitar 2.600 Km yang ditempuh secara berjalan kaki.

Adapun rute perjalanan mereka di Indonesia hingga tiba di Candi Borobudur yakni Batam-Jakarta-Bekasi-Cikarang-Karawang-Cikampek-Pamanukan-Kandanghaur-Jatibarang-Cirebon-Losari-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Banyuputih-Kendal-Semarang-Ambarawa-Magelang.

Tiba di Bekasi

Para biksu yang menjalankan Thudong itu telah tiba di Bekasi pada Kamis (11/5/2023) malam, setelah sampai di Indonesia pada Senin (8/5/2023).

Ketua Badan Pengurus Yayasan Pancaran Tridharma, Ronny Hermawan mengatakan, setibanya di Kota Bekasi, para biksu itu pun kemudian bermalam di Pondok Meditasi Bekasi Barat.

Baca juga: Peringatan Waisak 2023 di Borobudur Bakal Diikuti Rombongan Biksu yang Berjalan dari Thailand

"Mereka tiba di Kota Bekasi lalu bermalam di pondok meditasi di Bekasi Barat, lalu tadi jam 5 pagi langsung ke Wihara Budha Darma untuk makan pagi dan menyapa umat-umat Budha," kata Ronny, dikutip dari TribunBekasi.com, Jumat (12/5/2023).

Harus ditempuh dengan berjalan kaki

Ronny menjelaskan, Thudong adalah perjalanan religi yang pelaksanaannya harus dilakukan dengan berjalan kaki.

Terkait tempat istirahat para biksu selama melaksanakan Thudong, Ronny menerangkan, bisa di rumah ibadah atau tempat lintas agama sebagai bentuk membangun persaudaraan dan perdamaian.

"Tudhong itu merupakan perjalanan religi tapi ditempuh dengan cara jalan kaki, tidurnya juga bukan di penginapan, tidurnya di tempat-tempat ibadah, mampir ke klenteng, wihara, atau asrama haji. Jadi bisa lintas agama," ujar Ronny.

Menurut Ronny, satu orang di antara 32 biksu itu adalah Wawan yang merupakan warga Cirebon, Jawa Barat, yang bisa berperan sebagai penerjemah bagi biksu lainnya ketika berada di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Ronny mengaku bangga karena 32 biksu itu singgah di Kota Bekasi.

Dia menilai, hal itu mencerminkan bahwa Indonesia merupakan negara damai yang menerima individu atau kelompok mana pun.

"Jadi setelah ini jalan kaki ke Cikarang, ke wihara sana juga, itu nanti umat-umat setiap mampir ada yang nyumbang sandal, karena biksu ini cuma bawa baju ganti, jubah, pakaian dalam, perlengkapan mandi, sama payung, sudah, tidak bawa apa-apa lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Bandung
Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Bandung
Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Bandung
Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Bandung
Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com