Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Saat Gempa Disertai Suara Dentuman Guncang Cirebon

Kompas.com - 15/06/2023, 12:03 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.comGempa bumi sebanyak dua kali dengan magnitudo 2,9 dan 3,2 dan disertai suara dentuman membuat panik warga di kawasan Buntet pesantren, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (15/6/2023).

Sejumlah warga dan juga santri panik hingga berhamburan. Salah satunya Siti Maesaroh (40), warga yang tinggal di kawasan Buntet Pesantren.

Maesaroh menceritakan, guncangan gempa terjadi dua kali, sekitar pukul 06.20 WIB dan pukul 07.25 WIB. Sebelum gempa, Siti mendengar suara dentuman yang cukup besar berkali-kali. 

Baca juga: Khawatir Gempa Susulan, Siswa SD di Bojonegoro Pilih Garap Ujian Semester di Halaman Sekolah

“Suara gimana ya, Dum, pokoknya besar, lebih dari lima kali. Warga panik, berkeluaran dari rumah, takut susulan, takut aja kejadian yang tidak diinginkan, masih di luar, belum aktivitas apa-apa, tapi Alhamdulillah tidak ada kerusakan,” kata Maesaroh saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya.  

Baca juga: Retakan Tanah di Bima Diduga akibat Aktivitas Tambang dan Gempa

Maesaroh dan warga lainnya sempat berhamburan keluar saat gempa yang kedua kali terjadi. Lalu, terdengar lagi suara dentuman keras dan membuat warga berteriak ketakutan.  

Setelah kejadian itu, kata Maesaroh, warga memilih berada di luar dan tidak melakukan aktivitas seperti biasanya. 

 

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah ibu rumah tangga yang memiliki bayi juga tampak membawa dan menggendong bayi di luar rumah.

Mereka juga membawa orang tua dan warga lanjut usia tetap berada di luar rumah untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.

Sementara itu, Muhamad Lutfi Yusuf, Ketua Bidang Pesantren, Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon, menyampaikan,  sejumlah kepala sekolah dasar juga terpaksa meliburkan para siswa siswinya. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terjadi gempa susulan. 

“Kalau gempa bumi saja mungkin biasa, tapi ini ada suara dentuman, keras sekali. Ini yang membuat khawatir sebagian warga, sampai SD di sekitar pesantren terpaksa diliburkan karena ketakutan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” kata Lutfi saat ditemui Kompas.com Kamis (15/6/2023).

Plt, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Ahmad Faidzin, menyampaikan, Gempa bumi terjadi sebanyak dua kali di sekitar Kota dan Kabupaten Cirebon pada Kamis pagi ini, yakni pertama pada 06.20 WIB berkekuatan 2.9 Magnitudo, dan kedua pada 07.25 WIB berkekuatan 3.2 Magnitudo. 

“Episenter gempa bumi pertama berlokasi di darat pada 11 Km tenggara Kota Cirebon kedalaman 5 Km, sedangkan episenter gempa bumi kedua di titik yang sama dengan kedalaman 7 Km,” kata Faidzin saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis pagi. 

Kedua gempa bumi yang terjadi secara beruntun ini disebut gempa dangkal dan terjadi akibat sesar Cirebon. 

Terkait getaran yang dirasakan warga, Faidzin menerangkan di sebagian titik getaran berskala intensitas III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu, di sebagian lain terasa benda ringan yang digantung bergoyang.

Namun hingga saat ini, petugas belum menerima laporan dampak kerusakan akibat gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com