Meski harus ke luar kota, Geyflin tetap menyanggupi order itu karena pertimbangan performa.
"Ongkosnya sekitar Rp 300.000,” ungkap ibu dua anak ini.
Pelaku memulai aksinya jelang mencapai titik tujuan. Pelaku tiba-tiba meminta Geyflin berhenti di tempat sepi.
Akan tetapi, Geyflin tak menyanggupinya. Ia memilih tetap berjalan untuk mencari tempat yang terang dan ada orang.
"Tapi, tiba-tiba yang ini (pelaku) mendekat ke badan saya dari belakang, sambil bilang, 'Mati lu, mati lu',” tutur Geyflin menirukan ucapan pelaku.
Baca juga: Antar Penumpang ke Cianjur, Sopir Taksi Online Asal Jakarta Ditusuk dan Dibegal 2 Remaja Perempuan
Saat ini, kedua pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan menuturkan, pelaku melakukan pembegalan karena desakan ekonomi.
"Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, karena harus menghidupi sendiri, sudah tidak dibantu keluarga. Pengakuannya baru kali ini dilakukan," jelasnya, Jumat.
Aszhari mengungkapkan, pelaku telah merancang aksinya. Mereka mengincar sopir taksi online secara acak. Untuk menunjang aksinya, pelaku terlebih dulu membeli senjata tajam.
"Tujuannya untuk merampas mobil korban," bebernya.
Dari pelaku, polisi menyita sejumlah barang, di antaranya sebilah sangkur, belati, martil, dan kunci leter L.
Kini, tersangka dijerat Pasal 365 ayat 4 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan kekerasan.
Mereka terancam hukuman seumur hidup atau penjara selama 20 tahun.
Baca juga: Luka Parah sambil Pegang Sangkur, Sopir Taksi Online Sempat Dikira Begal oleh Warga
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor: Andi Hartik, Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.