Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ada Kasus Utang Fiktif, Bupati Garut Minta Kredit Mekar PNM Tetap Ada

Kompas.com - 23/07/2023, 14:16 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, Kompas.com – Meski ada ratusan warga Desa Sukabakti Kecamatan Tarogong Kidul yang terjerat utang fiktif kredit Membangun Ekonomi Keluarga (Mekar) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Bupati Garut Rudy Gunawan meminta agar program kredit Mekar dari PT PNM di Garut tetap dilaksanakan. 

“Itu program bagus dan sudah dapat apresiasi presiden dan Menteri BUMN, program ini bagus untuk pengentasan kemiskinan,” kata Rudy saat ditemui, Sabtu (22/07/2023) malam di Pendopo Garut. 

Rudy menuturkan, program kredit Mekar dijalankan sejak sekitar tahun 2017. Di Garut, masyarakat menggunakannya secara masif sejak 2019 dengan nilai total perputaran uang saat ini mencapai lebih dari Rp 900 miliar dan kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) di bawah 1 persen.

Baca juga: Ratusan Warga Garut Dicatut Berutang, Bupati: Ada Oknum Mengatasnamakan Warga

 “Di Garut yang seperti itu sudah di atas Rp 900 miliar dan NPL nya di bawah 1 persen, Garut itu bagus dan sudah dapat apresiasi Presiden dan Menteri BUMN (untuk kredit Mekar),” katanya. 

Kredit mekar sendiri, menurut Rudy adalah sistem kredit yang dikembangkan oleh PT PNM untuk membangun ekonomi keluarga.

Kredit ini, nasabahnya khusus ibu-ibu rumah tangga dengan nilai kredit antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta yang diberikan kepada kelompok. Kelompok ini, bertanggungjawab secara tanggung renteng terhadap seluruh anggotanya. 

“Jika satu kelompok ada 20 orang, kemudian satu anggotanya tidak bisa membayar cicilan, kelompok itu yang bertanggungjawab secara tanggung renteng,” jelas Rudy. 

Saat ini, Rudy memperkirakan ada 150 ribu lebih ibu rumah tangga di Garut yang sudah menikmati kredit ini dengan nilai total kredit mencapai Rp 900 miliar lebih. Kebanyakan dari mereka adalah ibu rumah tangga yang memiliki usaha skala kecil. 

Baca juga: PT PNM Duga Ada Permainan Oknum Orang Dalam, Soal Ratusan Warga Garut Dicatut Berutang

Rudy pun menolak jika kasus utang fiktif ini disebut terjadi karena PNM kecolongan. Menurutnya, kasus utang fiktif terjadi karena adanya oknum ketua kelompok atau koordinator ketua kelompok yang mengajukan bantuan namun saat bantuan cair tidak diberikan kepada masyarakat. 

“Yang di Sukabakti itu, orang yang punya kemampuan dan pengetahuan Kredit Mekar membuat kelompok-kelompok, diajukan ke PNM. Karena saat itu Pandemi, PNM tidak bisa melakukan kontak fisik langsung pada masyarakat dan hanya mempercayai dokumen yang ada,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com