Pembagian bantuan susu penanggulangan stunting ini, lanjut Uus, dibagikan bertahap dalam tiga tahap sesuai dengan hasil pemeriksaan berkelanjutan dokter di Puskesmas.
Setiap tahap pembagian, penerima akan diperiksa kembali perkembangan tumbuh kembang anaknya oleh dokter Puskesmas.
"Kita bagikan tiga tahap, supaya mereka kembali (diperiksa di Pukesmas) pemberian susunya kita pantau sesuai dengan SOP Kemenkes. Bagaimana pemberian kepada anak pun ada SOP-nya oleh Puskesmas. Tahapan ini kita berikan susu secara bertahap. Misal seminggu harus datang baru diberikan lagi. Kita timbang, kita berikan lagi paket yang kedua. Kalau tak terpantau, khawatir tidak datang lagi ke Puskesmas," kata dia.
Baca juga: Wagub NTT Klaim Turunkan Angka Stunting 15 Persen Selama Memimpin
Dinkes Tasikmalaya pun selama ini menekankan adanya pemberitaan dan isu bantuan susu penanggulangan stunting masif di masyarakat dan lewat medsos adalah tidak benar.
Mereka telah memverifikasi langsung ke tiap kecamatan dan tak ditemukan adanya penerima bantuan susu berupaya menjual baik secara langsung ataupun lewat medsos.
"Dari lima kasus itu (periode Juni 2023) sudah membuat pernyataan tak akan mengulang perbuatannya. Jadi bukan seperti diberitakan masif. Kita sudah melibatkan lintas sektoral. Tidak benar seolah-olah masif di beberapa kecamatan bukan gitu. Itu terjadi bulan Juni saat membagikan PMT tersebut di tahap awal," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.