Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Pencemaran Limbah Air Lindi TPA Sarimukti, DLH Buat Sodetan

Kompas.com - 04/08/2023, 13:15 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Penanganan pencemaran limbah air lindi dari Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti perlahan dilakukan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat berupaya mengurai pencemaran air sungai dengan membuat sodetan di beberapa titik di sekitar TPA Sarimukti agar limbah air lindi tidak masuk ke badan sungai.

Kepala DLH Jawa Barat Prima Mayaningtias mengatakan, sodetan itu dibuat untuk mengalihkan aliran air lindi dari TPA. Pembuatan sodetan itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi limbah air lindi yang masuk ke Sungai Ciganas dan Sungai Cipanawuan.

Baca juga: Aliran Citarum Tercemar Limbah TPA Sarimukti, Warga di Bantaran Sungai Hirup Bau Menyengat Setiap Hari

"Kita bikin sodetan baru untuk mengalihkan alur Sungai Ciganas dan Cipanawuan dengan jarak antara alur baru dengan timbunan sampah mencapai 10 meter," ujar Prima saat dikonfirmasi.

Prima menyampaikan, sodetan itu dibuat di titik-titik lokasi yang berpotensi teraliri limbah air lindi. Sementara di aliran-aliran yang berdekatan dengan badan sungai akan dilakukan pembersihan secara berkala menggunakan ekskavator.

Saat ini, kondisi pencemaran diklaim sudah teratasi sebagian. Sungai Ciganas diklaim sudah tertangani dengan upaya pemisahan dari limbah air lindi.

Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Tim Masyarakat Peduli TPA Sarimukti melakukan pengambilan sampel air lindi di outfall IPAL TPA Sarimukti, Minggu (30/7/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Tim Masyarakat Peduli TPA Sarimukti melakukan pengambilan sampel air lindi di outfall IPAL TPA Sarimukti, Minggu (30/7/2023).

Sementara di Sungai Cipanawuan pihaknya masih melakukan pemetaan di mana saja titik lokasi yang berpotensi menimbulkan rembesan atau yang sudah terindikasi mengalami pencemaran.

"Ditargetkan pada minggu ini dapat dimulai penanganan (pencemaran) Sungai Cipanawuan dengan menggunakan alat berat," papar Prima.

Baca juga: Sungai Citarum Tercemar Air Hitam, Berbusa, dan Bau Menyengat dari TPA Sarimukti

Upaya pencegahan pencemaran juga dilakukan di instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dengan mengecek kualitas air yang keluar dari mulut outfall. Pengujian kualitas air itu dilakukan setiap sebulan sekali sementara uji kualitas air sungai dilakukan per 3 bulan sekali.

"Upaya yang sudah dilakukan di antaranya penambahan aktivator pada kolam stabilisasi, kolam anaerobik dan aerobik, perbaikan mesin aerator dan blower serta penggantian media filtrasi. Masih ada peralatan yang sedang diperbaiki, namun peralatan yang ada sudah bisa dioperasikan 24 jam," tutur Prima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Bandung
Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Bandung
Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Bandung
Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Bandung
Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bandung
Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Bandung
Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bandung
Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Bandung
2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Bandung
Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Bandung
Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Bandung
Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com