Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Citarum Tercemar Limbah TPA Sarimukti, Warga di Bantaran Sungai Hirup Bau Menyengat Setiap Hari

Kompas.com - 31/07/2023, 18:46 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Warga di bantaran Sungai Cipicung, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengeluhkan bau tak sedap yang mengganggu aktivitas.

Mereka merasakan dampak dari dugaan pencemaran limbah air lindi yang mengalir berwarna hitam kecoklatan, berbusa dan berbau tak menyengat dari pintu outfall Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) TPA Sarimukti.

Air berwarna hitam gelap itu mengalir ke Sungai Cipanawuan dan mencemari Sungai Cipicung yang kemudian mengalir ke Sungai Cimeta dan bermuara di Sungai Citarum hingga perairan Waduk Cirata.

"Ada 3 RW di Desa Sarimukti yang merasakan langsung bau tak sedap dari Sungai Cipicung, RW 13, RW 15 dan RW 12. Kalau dulu enggak separah ini, sekarang airnya bau dan ada busanya," kata warga RW 13 sekaligus anggota BPD Desa Sarimukti, Hari Hartono, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Sungai Citarum Tercemar Air Hitam, Berbusa, dan Bau Menyengat dari TPA Sarimukti

Hari menduga, pengolahan air lindi di TPA Sarimukti tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga yang keluar dari penampungan IPAL tidak terolah di dalam kolam penampungan.

Air yang seharusnya keluar dari mulut outfall IPAL TPA berwarna jernih, malah keluar dengan kondisi hitam kecoklatan, berbusa dan berbau menyengat mengalir masuk ke dalam badan sungai Cipanawuan.

"Ini (diduga) berasal dari air lindi TPA Sarimukti yang ditampung di penampungan dan mengalir ke sungai Cipanawuan masuk ke Cipicung ke sananya ke Cimeta dan masuk ke Citarum," papar Hari.

Menurut Hari, pencemaran di sungai Cipicung sudah terlampau parah, pasalnya air lindi yang masuk ke dalam sungai ini diduga mengandung bakteri yang bisa menyebabkan gatal-gatal jika terkena kulit.

"Kalau kena kulit gatal-gatal bahkan kalau yang luka kulit terus kena air Cipicung bisa infeksi sampai borok," ujar Hari.

Baca juga: Pembangunan TPA Sampah Regional di Babel Terganjal Penolakan Warga

Padahal Sungai Cipicung berperan penting bagi kehidupan warga Desa Sarimukti baik untuk kebutuhan pertanian maupun pengairan pertanian sawah.

Dengan kondisi ini, warga di bantaran Sungai Cipicung terpaksa mencari sumber air yang lebih bersih untuk kebutuhan mereka.

"Kalau untuk pertanian, warga bikin irigasi ngambil dari hulu sungai Cipicung. Sementara untuk dikonsumsi ada serapan-serapan air yang bisa dimanfaatkan," jelas Hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com