Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 32 Siswa SMP Belum Bisa Baca Tulis, Kadisdik Pangandaran: Kita Bantu

Kompas.com - 04/08/2023, 20:19 WIB
Candra Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin menjelaskan awal mula ditemukannya 32 anak yang belum bisa membaca dan menulis di SMP 1 Mangunjaya, Pangandaran.

Temuan ini berawal saat kepala sekolah SMP tersebut membuat sebuah program terkait gerakan literasi sekolah.

"Kepala sekolah baru diangkat, Januari kemarin. Kepala sekolah ingin membuat sebuah program terkait literasi," kata Agus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (4/8/2023) petang.

Baca juga: Ketahuan Tak Bisa Baca, Siswa SMP di Pangandaran Ini Putuskan Keluar Sekolah

Kemudian kepala sekolah membuat tim tersebut. Setelah tim terbentuk, tim menemukan ada beberapa siswa yang masih belum lancar atau bisa membaca dan menulis.

"Justru ini temuan dari tim sekolah itu sendiri. Akhirnya tim tersebut membuat program agar anak-anak ini bisa baca tulis," jelas Agus.

Menurut dia, siswa tersebut tahu soal huruf maupun angka. Hanya saja, mereka belum lancar dalam membaca maupun menulis.

Jumat pagi, Agus mengatakan, sudah mendatangi sekolah tersebut. Dia memotivasi para guru.

"Saya memotivasi rekan-rekan guru, bagaimana supaya anak-anak, peserta didik yang masih belum mampu membaca diberi waktu, diberi perhatian khusus," kata Agus.

Baca juga: Puluhan Siswa SMP di Pangandaran Belum Bisa Baca, Guru Ungkap Penyebabnya

Dia meminta agar guru tidak perlu malu mendapati anak didiknya masih belum bisa membaca.

"Ini tantangan untuk kita (agar anak tersebut bisa baca tulis)," tegasnya.

 

Apa pun persoalannya, bagi Agus, pihaknya mempunyai tugas khusus agar anak-anak itu ke depannya bisa membaca.

"Ayo kita dorong, bantu untuk bisa membaca," tegasnya.

Langkah ke depan yang akan ditempuh sekolah, kata Agus, akan mengelompokan anak sesuai kompetensinya masing-masing.

Baca juga: Ketahuan Tak Bisa Baca, Siswa SMP di Pangandaran Ini Putuskan Keluar Sekolah

 

Dia mengaku sudah memberi arahan terkait hal itu.

"Tadi sudah berkumpul dengan guru. Ayo dari 32 anak itu kita kelompokan, misalnya ada yang hanya perlu dilancarkan (membaca), kita kelompokan," kata Agus.

Agus menyebutkan, para guru harus semangat, menyediakan waktu, menyediakan perhatian agar anak-anak tersebut ke depannya bisa sama dengan anak-anak yang lain.

"Bagi saya, tiap anak punya bakat, minat, kecerdasan masing-masing," tegasnya.

Ditanya soal anak tersebut mengalami kelainan atau kesulitan dalam membaca, Agus mengatakan, hal itu akan dianalisis lebih lanjut.

Namun demikian, kata dia, jika anak-anak tersebut membutuhkan perhatian khusus, maka pihak sekolah sudah bagus dengan menyediakan pendidikan inklusif bagi anak tersebut.

"Apakah memang betul kebutuhan khusus atau memang motivasi anak dulu kurang atau rendah, atau mungkin metode cara mengajar yang harus diubah. Nanti sedang dipelajari oleh tim Gerakan Literasi Sekolah," jelas Agus.

Baca juga: Puluhan Siswa SMP di Pangandaran Belum Bisa Baca, Guru Ungkap Penyebabnya

Agus juga akan menganalisis latar belakang keluarga anak-anak tersebut. 

Bila anak butuh waktu banyak untuk membaca di rumah, maka pihak sekolah mungkin akan berkunjung ke rumah.

"Kita sampaikan kepada keluarga, agar orang tua bisa membantu anak-anak di rumah untuk membaca dan lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 1 Mangunjaya, Adi Sumarna tidak menyalahkan pihak manapun terkait ada siswanya yang belum lancar baca tulis.

Yang jelas, kata dia, sekolah ingin memberikan pelayanan serta membantu siswa dalam proses pendidikannya tanpa harus merasa minder karena belum lancar baca tulis.

"Kami ingin mencari solusinya," terang Adi melalui pesan Whatsapp, Jumat sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Machmudin Dorong Polda Jabar Ungkap Kasus Pembunuhan Vina

Bey Machmudin Dorong Polda Jabar Ungkap Kasus Pembunuhan Vina

Bandung
Kasusnya Kembali Viral, 7 Pembunuh Vina Dipindahkan dari Cirebon ke Bandung

Kasusnya Kembali Viral, 7 Pembunuh Vina Dipindahkan dari Cirebon ke Bandung

Bandung
WN Malaysia Tertangkap Curi Sepeda Motor di Bandung

WN Malaysia Tertangkap Curi Sepeda Motor di Bandung

Bandung
Bima Arya dan Uu Ruzhanul Bertemu di Tasikmalaya, Bahas Pilkada Jabar?

Bima Arya dan Uu Ruzhanul Bertemu di Tasikmalaya, Bahas Pilkada Jabar?

Bandung
Viral Video Ibu Melahirkan Dibantu Kernet di Bus Garut-Jakarta

Viral Video Ibu Melahirkan Dibantu Kernet di Bus Garut-Jakarta

Bandung
Ambulans Pembawa Jenazah Masuk Jurang Sedalam 30 Meter, 4 Orang Luka-luka

Ambulans Pembawa Jenazah Masuk Jurang Sedalam 30 Meter, 4 Orang Luka-luka

Bandung
Pajero Dicuri Teman, Pelaku Sempat Cek TKP dan Antar Korban ke Polisi

Pajero Dicuri Teman, Pelaku Sempat Cek TKP dan Antar Korban ke Polisi

Bandung
8 Tahun Tak Punya Foto Pelaku, Bagaimana Polisi Bisa Tangkap Pembunuh Vina?

8 Tahun Tak Punya Foto Pelaku, Bagaimana Polisi Bisa Tangkap Pembunuh Vina?

Bandung
Pemutilasi Istri Selesai Diobservasi di RSJ Cisarua, Apa Hasilnya?

Pemutilasi Istri Selesai Diobservasi di RSJ Cisarua, Apa Hasilnya?

Bandung
Bocah 10 Tahun di Cianjur Meninggal Diduga Malapraktik, Kejang Usai Disuntik Perawat Puskesmas

Bocah 10 Tahun di Cianjur Meninggal Diduga Malapraktik, Kejang Usai Disuntik Perawat Puskesmas

Bandung
Polisi Ungkap Keberadaan Terduga Pembunuh Vina Cirebon Didapat dari Informasi Penyelidikan

Polisi Ungkap Keberadaan Terduga Pembunuh Vina Cirebon Didapat dari Informasi Penyelidikan

Bandung
Selama Buron, Terduga Pembunuh Vina Cirebon Jadi Tukang Bangunan

Selama Buron, Terduga Pembunuh Vina Cirebon Jadi Tukang Bangunan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Satu Terduga Pembunuh Vina yang Buron Ditangkap di Bandung

Satu Terduga Pembunuh Vina yang Buron Ditangkap di Bandung

Bandung
Bocah 10 Tahun Meninggal Diduga Korban Malapraktik di Puskesmas, Polres Cianjur Periksa 7 Saksi

Bocah 10 Tahun Meninggal Diduga Korban Malapraktik di Puskesmas, Polres Cianjur Periksa 7 Saksi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com