Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak TPPS, Pedagang Pasar Sadang Serang Bandung Pilih Bangun Mandiri Kios yang Terbakar

Kompas.com - 07/08/2023, 11:24 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Sadang Serang menolak ditempatkan di Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) yang dipilih Pemkot Bandung.

Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sadang Serang, Aries Hermanysah, para pedagang yang menjadi korban kebakaran sepakat untuk kembali ke kios masing-masing. 

"Kondisi sekarang alhamdulillah semua pedagang kompak, baik yang terbakar atau tidak menunjukkan empatinya. Kami ikhlas dengan apa yang terjadi dan tak ingin tahu apapun penyebabnya. Tujuan kami ingin segera kembali berjualan di kios masing-masing," ujar Aries saat ditemui di Terminal Sadang Serang, Kota Bandung, Senin (7/8/2023). 

Baca juga: Pemkot Bandung Akan Bangun Kios Sementara 170 Pedagang Pasar Sadang Serang

Para pedagang juga berkomitmen untuk membersihkan dan membangun lapak jualan mereka secara mandiri, tanpa bantuan dari Pemerintah Kota Bandung.

Namun mereka meminta Kepolisian segera menyelesaikan penyelidikan dan mencabut garis polisi secepatnya. 

"Jadi sementara ini selama garis polisi belum dibuka, kami tidak jualan dulu. Setelah dibuka nanti kami siap bebersih mandiri dan kembali ke kios masing-masing untuk jualan ala kadarnya," ungkap Aries.

Baca juga: Ratusan Kios di Pasar Sadang Serang Bandung Ludes Terbakar

Ketika sudah jualan ala kadarnya, proses pembangunan akan dilakukan sesuai dengan prosedur kenyamanan dan keamanan.

"Kami siap koordinasi dengan PD Pasar Bermartabat untuk standar pembangunannya. Kami siap mandiri keluarkan biaya untuk pembangunan," ungkapnya. 

Ditanya soal kerugian akibat kebakaran, Aries menyebutkan, para pedagang rata-rata mengalami kerugian materil Rp 100 juta.

"Per kios rata rata Rp 80 juta sampai Rp 200 juta. Kalau 170 kios terbakar maka asumsinya kerugian total kira kira mencapai Rp 17 miliar," bebernya. 

Menanggapi harapan dari para pedagang, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna meminta para pedagang untuk bersabar kembali berjualan di kios masing-masing. 

"Dilihat dari kondisi, lokasi inilah paling representatif (Terminal Sadang Serang). Namun, pedagang tidak ingin adanya TPPS, kami tak bisa juga paksakan. Kami akomodir yang diinginkan mereka yaitu percepatan penarikan police line. Tapi kami juga harus menghargai institusi kepolisian karena mereka punya SOP (penyelidikan), " ujar Ema. 

Ema menjelaskan, setelah meninjau lokasi kebakaran di Pasar Sadang Serang, ternyata masih ada potensi api.

Akibatnya, penyelidikan penyebab kebakaran harus menunggu sampai potensi api benar-benar nihil. 

"Setelah lihat ke lapangan masih ada juga potensi-potensi asap dan saya khawatir masih ada bara api. Maka pendinginan harus maksimal dan saya garansikan hari ini pendinginan semua selesai. Kalau pendinginan beres, maka akan sinergi dengan inafis yang akan hadir supaya mereka juga digaransikan keamanannya, " tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pasar Sadang Serang di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, terbakar hebat, Jumat (4/8/2023) petang.

Kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 18.23 WIB, hingga pukul 19.50 WIB, api masih cukup besar.

Api yang melahap Pasar Sadang Serang di Bandung, Jawa Barat, telah membakar kurang lebih 179 los dari total 416 los yang ada di kompleks pasar tesebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com