Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Temukan Ratusan Butir Peluru di Pesisir Mundu Cirebon

Kompas.com, 9 Agustus 2023, 14:46 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com– Sejumlah warga Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dikagetkan dengan penemuan ratusan butir peluru pada Rabu (9/8/2023) pagi.

Warga yang menemukan langsung melaporkan penemuan peluru ke anggota TNI dan POLRI setempat.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah petugas TNI dari Koramil dan Lanal Cirebon masih berjaga di lokasi. Mereka menjaga sekaligus memeriksa kondisi sekitar.

Meski sebagian besar sudah dibawa ke Polsek Mundu, polisi masih menemukan sebagian peluru lainnya yang masih tersisa. 

Baca juga: Lebih dari 6.000 Peluru Ditemukan di Cilacap, Buatan AS Era Perang Dunia II

Kepada Kompas.com, petugas menunjukan peluru yang sudah dibungkus di dalam kertas. Bentuknya sudah berkarat.

Sebagian bahkan sudah pecah dan tidak berbentuk seperti peluru yang utuh. 

Sebagian mereka juga masih melakukan penjagaan sekitar lantaran dikhawatirkan masih ada peluru atau amunisi yang tercecer.

Sejumlah petugas TNI POLRI menunjukkan peluru yang ditemukan warga di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/8/2023) pagiMUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah petugas TNI POLRI menunjukkan peluru yang ditemukan warga di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/8/2023) pagi

Penemuan peluru dengan jumlah yang cukup banyak ini mengagetkan warga. Mereka cukup khawatir berpotensi membahayakan.

Sarkum, warga setempat menyebut, penemuan ini bermula saat Syarif warga setempat sedang mencari cincin di lahan terbuka.

Dia juga merapikan area kosong tersebut untuk menjemur ikan. 

Baca juga: Ratusan Butir Peluru Kembali Ditemukan di Imogiri, Bantul

Tiba-tiba, Syarif menemukan satu buah peluru yang masih cukup bagus. Dia kemudian coba mengorek tanah hingga akhirnya menemukan peluru-peluru lainnya.

“Cari cincin, terus nemu peluru, terus ngasih tau ke saya. Akhirnya saya ke lokasi, dan saya melihat semacam peluru. Banyaklah. Sekitar 200 butir. Kayanya tersimpan tapi sudah tercecer,” kata Sarkum saat ditemui Kompas.com di lokasi. 

Sarkum menyebut, setelah menemukan hal itu, Syarif kaget dan takut.

Dia buru-buru melaporkan penemuan itu kepada petugas TNI dan POLRI di Kecamatan Mundu. Petugas langsung mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan dii sekitar.

Sejumlah petugas TNI POLRI menunjukkan peluru yang ditemukan warga di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/8/2023) pagiMUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah petugas TNI POLRI menunjukkan peluru yang ditemukan warga di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/8/2023) pagi

Halaman:


Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau