Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Stasiun Kereta Cepat Karawang yang Disebut Belum Punya Akses Jalan

Kompas.com, 9 Agustus 2023, 20:00 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kerusakan mulai dari jalan bergelombang karena tambalan yang tidak rata hingga nyaris amblas.

Jalan Badami - Loji merupakan akses utama menuju destinasi wisata di Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru yang kerap disebut Loji. Begitu pula akses alternatif menuju Kabupaten Bogor.

Selain warga dan bus-bus pengangkut wisatawan, jalan ini juga kerap lalu lalang kendaraan besar seperti truk tronton.

Selain melalui jalan Badami - Loji, warga bisa melintasi jalan konsorsium kawasan industri dan mengambil arah menuju pertigaan Desa Wanasari, kemudian melintasi jalan Badami - Loji hingga Stasiun KCJB Karawang.

Baca juga: Jelang Peresmian Kereta Cepat, Jalan ke TOD Tegalluar Rusak dan Belum Terkoneksi Angkutan

Eka Sanatha saat menjabat Kepala Bappeda Karawang, pada 2021, menyebut Delta Mas akan membangun jembatan menuju Stasiun KJCB Karawang di sisi barat.

Diketahui Stasiun KCJB Karawang berlokasi di Desa Wanakerta dan Desa Wanasari seluas 250 hektar.

Dari luas lahan tersebut, 230 hektar di antaranya merupakan areal pertanian dan sempadan Sungai Ciketing dan Sungai Cibaregbeg di Desa Wanakerta dan Wanasari.

Penampakan Stasiun KCJB Karawang pada Rabu (9/8/2023).KOMPAS.COM/FARIDA Penampakan Stasiun KCJB Karawang pada Rabu (9/8/2023).

Sementara 20 hektar sisanya adalah lahan sekitar Sungai Cibeet dan permukiman Desa Wanasari. Lokasinya dekat dengan perbatasan Bekasi.

Kompas.com pernah mengonfirmasi soal akses Stasiun KCJB Karawang kepada Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Emir Monti saat konferensi pers pencurian kabel dan baut rel kereta cepat.

Emir menjawab singkat bahwa persoalan itu tengah dalam pembahasan bersama pihak-pihak terkait.

Baca juga: Tak Ada Akses Jalan, Operasional Stasiun Kereta Cepat di Karawang Berpotensi Molor 6 Bulan

Diberitakan sebelumnya, pengoperasian Stasiun KCJB Karawang bakal ditunda selama enam bulan lantaran akses jalan menuju stasiun masih belum rampung dibangun.

Padahal per 14 Juni, progres pembangunan stasiunnya sudah mencapai 93 persen.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pembangunan akses stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini tengah difokuskan untuk Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar di Bandung, Jawa Barat.

Hal ini untuk mengebut penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung jelang target peresmian atau operasional terbatas pada 18 Agustus mendatang.

"Kita putuskan bahwa namanya juga Jakarta-Bandung, di mana titiknya? Padalarang dengan Tegalluar, ya itu yang kita lakukan dulu. Yang di Karawang bisa delay (ditunda) 6 bulan, wong kita mau Jakarta-Bandung kok," ujarnya saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau