Akhirnya, Siti dan suaminya melakukan tes DNA untuk mengetahui orangtua biologis yang sesungguhnya.
Pihak keluarga melakukan tes DNA tersebut di Lab Cempaka Putih, Jakarta pada Juni 2023.
"Tes DNA dilakukan dua bulan yang lalu. Hasilnya, antara ibu dan anak berbeda. Sampel A dan sampel B itu berbeda. Jadi secara saintifik sudah jelas ini (bayinya tertukar)," terangnya.
Baca juga: Bayi 11 Bulan di Makassar Meninggal Diduga Dianiaya Pacar Ibunya
Hingga kini, pihak keluarga belum mendapat kepastian mengenai keberadaan bayi mereka yang tertukar selama setahun.
Pihaknya bahkan sudah mendatangi rumah sakit tersebut. Namun, tak ada jawaban yang memuaskan karena pihak rumah sakit juga kebingungan mencari keberadaan bayi kandungnya.
Pihak orangtua yang dicurigai pun menolak untuk melakukan tes DNA.
"Yang kita praduga karena nama ibu itu ada di gelang bayi kami. Karena gelang tertukar, muncul kecurigaan ya nama ibu itu. Kita minta tes DNA dia enggak mau. Jadi selama setahun klien kami menyusui bayi yang berbeda," ujarnya.
Baca juga: Pertama Kali, RSSA Malang Akan Lakukan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam
Rusdy mengatakan, bersama kliennya melaporkan pihak rumah sakit ke unit PPA Polres Bogor.
"Laporannya ya rumah sakit. Pihak yang bertanggung jawab. Saya buat aduan dan sampai sekarang belum ada kabar lagi dari pihak polisi, di unit PPA Polres Bogor," jelasnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana membenarkan ada laporan terhadap rumah sakit atas kasus bayi yang tertukar. Kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Iya, surat baru masuk dan diterima PPA, jadi masih dalam proses penyelidikan serta pendalaman," singkatnya saat dikonfirmasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang