Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Uniknya Cara Mengenalkan Kesenian dan Budaya Sunda ke Generasi Muda

Kompas.com, 13 Agustus 2023, 15:56 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - "Treng...." petikan gitar menggema di halaman Gedung Sate Bandung. Tak berapa lama, suara itu diikuti tabuhan alat musik yang lain.

Tak berapa jauh dari sumber suara musik tersebut, terlihat sekelompok pemuda dan pemudi. Mereka bertepuk tangan dan berteriak saat alunan musik itu mengalun.

Di antara pemuda tersebut, terdapat Muhammad Irsyad (17). Pemuda asal Buah Batu, Kota Bandung ini sengaja datang ke acara Napak Jagat Pasundan Bhayangkara Ngajaga Lembur, bersama tujuh temannya.

Baca juga: Kisah Maestro Musik Sunda Tan Deseng, Gelisah Artefak Seni Sunda Hilang Begitu Saja (2)

"Iya, saya sengaja datang sama teman-teman ke sini mau nonton seni dan budaya Sunda, terutama Eka Robot Ethnic Percussion," ujar Irsyad di Bandung, Sabtu (12/8/2023) malam.

Sudah sejak lama Irsyad menyukai grup musik sunda itu. Bisa dibilang, sejak dirinya kecil. Makanya saat ia melihat pengumuman grup musik ini akan manggung, ia mengajak teman-temannya bergabung.

Sebenarnya, bukan hanya ER Ethnic Percussion yang disuka Irsyad dan teman-temannya, beberapa kesenian sunda lainnya ia sukai. Walaupun ia tak menampik, ada juga yang ia tidak tahu.

Baca juga: Kisah Empop, Kenalkan Kuliner Kuno Sunda yang Lezat dan Merakyat

Pengunjung lainnya, Arman (20) mengaku bahagia sekaligus belajar banyak dalam acara ini. Banyak kesenian Sunda yang ia tidak ketahui.

"Ini cara unik mengenalkan seni dan budaya sunda pada anak-anak muda seperti kami," ungkapnya.

Ya, malam itu, panggung Napak Jagat Pasundan memang menampilkan kesenian dan budaya Sunda dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Penampilan tersebut melibatkan 21 sanggar/paguron/lingkung seni di Jawa Barat.

Seperti Jaipong Umbul dari Sumedang, Calung Bentar dari Kota Bandung, Wayang Landung dari Kabupaten Ciamis, Ronggeng Ketuk dari Indramayu.

Kemudian Topeng Barong dari Kabupaten Cirebon hingga Kacapi Rajah Tunggal dari Kabupaten Pangandaran.

Selain seni dan budaya Jabar, acara yang digelar Coklat Kita ini dimeriahkan tim rampak kendang Polda Jabar serta artis dan seniman Jabar, seperti Doel Sumbang, Sandrina (IMB), Iman Jimbot, dan Angklung Saung angklung Udjo.

Wakapolda Jabar Brigjen Pol Bariza Sulfi mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari cara Polri menjaga kesenian di Jabar.

Acara ini pun sekaligus menyambut hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 2023, serta pelaksanaan Pemilu 2024 yang mengusung tagline "Pemilu Damai, Indonesia Maju".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau