Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direkomendasikan PPP Jadi Calon Gubernur Jabar, Uu: Tantangan supaya Bekerja Keras

Kompas.com, 21 Agustus 2023, 15:24 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengomentari rekomendasi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk maju menjadi calon gubernur Jabar. 

Bagi Uu, rekomendasi tersebut merupakan tantangan dan pemicu semangat. 

Dirinya pun semakin semangat bekerja keras supaya benar-benar dinyatakan layak saatnya nanti di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar November 2024. 

Baca juga: Sandiaga Uno: PPP Rekomendasikan Uu Ruzhanul Ulum Maju Calon Gubernur Jabar

"Terima kasih ke Bappilu DPP PPP untuk mendorong dan menjagokan saya jadi cagub (calon gubernur). Tetapi kan tidak cukup hanya sebuah kebanggaan, tapi harus ikhtiar yang maksimal," ujar Uu kepada Kompas.com di Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (21/8/2023).

"Takdir Allah biasanya mapay (berjalan) syariat, jarang lamun teu mapay (tak proses jalannya) syariat namanya khorikulil adat. Lamun teu nyadat (kalau tak proses) kan jabariyah, loba teuing kana (kebanyakan) syariat, tobaiah. Artinya kebanggaan dari kami dan sebuah tantangan bagi kami," jelas Uu.

Baca juga: Jabatan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum Selesai 5 September 2023

Uu menambahkan, kalau tak bekerja keras, nantinya tak akan kuat saat pelaksanaan Pilgub Jabar. 

Terlebih lagi, kondisi politik itu sangat dinamis dan waktunya masih cukup lama ke perhelatan Pilgub 2024. 

"Jangan sampai saat ini dideklarasikan Pak Uu kuat, tapi nantinya tak kuat. Karena namanya politik selalu berubah. Ini tantangan kami untuk bergerak supaya nanti menjadi layak jadi Gubernur Jabar. Tapi, saya optimistis Tasikmalaya punya Uga Galunggung Ngadeug Tumenggung artinya orang Tasik akan jadi pemimpin, itu jadi semangat saya pula," tambah Uu. 

Uu menilai, selama ini dirinya dianggap oleh partai telah mengetahui kondisi Jawa Barat karena mendampingi Gubernur Jabar selama lima tahun. 

Apalagi, kondisi wilayah Jabar tidak satu komunitas yang sama selama ini dengan karakter daerah dan masyarakat yang majemuk. 

"Ada bagian timur utara budaya Jawa. Budaya Betawi tentunya di Barat Jabar, Priangan Timur asli mayoritas Sunda dan Jabar Tengah kebanyakan urban. Nah, pemimpin Jabar itu harus paham sesuai karakter wilayah di Jabar. Tidak bisa disamakan programnya di semua wilayah Jabar. Karena memiliki budaya masing-masing. Itu adalah kekayaan Jabar," pungkasnya. 

Sebelumnya, Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno merekomendasikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat sebagai calon gubernur Jabar.  

"Kita akan dukung Pak Uu, saya kebetulan ketua Bappilu nasional dan akan dukung Pak Uu untuk di pilkada," kata Sandiaga di Warung Nasi Ibu Imas, Jalan Balonggede, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/8/2023).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau